Sudah bukan rahasia lagi kalau sejak lama sudah terjadi perang dingin antara Barat dan Timur, atau kalau mau lebih spesifik , antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Bukan hanya dalam bidang politik, tetapi meluas juga ke berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, sosial dan budaya, Salah satunya adalah dalam bidang informasi dan dunia maya alias internet. Â
"Selamat Datang Para Tamu Kehormatan Penerbangan Perdana Jakarta Sanya." Sebuah running text warna merah menyambut rombongan kami ketika tiba di depan Yabulun Health & Wellness Hotel yang terletak di Kawasan Yalong Bay, Distrik Hedong, beberapa belas kilometer di luar kota Sanya. Â Di tempat ini kami akan menginap beberapa hari sebelum melanjtan perjalanan di pulau Hainan menuju ke utara, yaitu ke koa Haikou yang merupakan ibukota sekaligus kota terbesar di Provinsi Hainan.
Setelah mendapat kunci kamar, kami juga diinformasikan username serta password untuk wifi di hotel, Â Namun pemandu wisata kembali menegaskan bahwa di Tiongkok, walaupun teknologi internet sudah sangat maju dan jaringan telekomunikasi sudah menggunakan 5G, tetapi akan banyak kendala yang dihadapi karena hampir semua media sosial yang popular di Indonesia, tidak akan bisa diakses alias diblokir. Sebut saja Youtube, Whats up, Facebook. Instagram, Twitter dan segala teman-temannya. Â Lalu bagaimana penduduk atau rakyat Tiongkok saling berkomunikasi dan bermedia sosial?
Ternyata mereka mempunyai media sosial tersendiri yang memang buatan asli Tiongkok, sebut saja Wechat yang sangat mirip dengan Whatsup, juga ada mesin pencari yang menggantikan Mbah Google yaitu, Baidu.  Juga ada Weibo sebagai pengganti Facebook da Twitter.  Sementara  bagi yang gemar menonton dan mengunggah video, ada Youku Tudou yang mirip dengan Youtube.  Singkatnya di Cina semua aplikasi Barat yang diblokir ada penggantinya yang mirip alis serupa tapi tidak sama.  Lalu pertanyaannya bagaimana buat turis dan pengunjung yang hanya sementara berada di Tiongkok dan ingin mengakses berbagai platform media sosial.  Buat kebanyakan orang Indonesia, tampaknya hampir tidak mungkin dapat hidup dengan tenang walaupun hanya sehari tanpa Whatsup, Yutube dan Instagram atau platform lain sejenisnya.  Kalau pada kunjungan saya terdahulu beberapa tahun lalu ke Tiongkok, saya tetap bisa menggunakan beberapa media sosial dengan cara menggunakan aplikasi perantara dan kemudian mengakses Face Book dengan sukses, ada pula yang tetap bisa mengakses media sosial yang diblokir dengan menggunakan VPN alias Virtual Private Network.
Namun kali ini, dengan menggunakan Data SIM Card yang dikeluarkan oleh salah satu provider mobile phone di Hong Kong, saya dapat menggunakan data baik 5 G dan 4G di Tiongkok daratan, Hongkong, Macau dan Taiwan selama 5 hari dengan data kecepatan tinggi sebesar 5 Giga. Â Jika data 5 Giga sudah dilampaui, kita juga tetap bisa mengakses internet tanpa batas dengan eceatan hingga 512 Kbps. Â Asyiknya dengan menggunakan SIM Card ini, semua layanan media sosial yang ada di Indonesia seperti Whatsup, Facebook YouTube, Instagram, Twitter,dan lain sebagainya tetap dapat diakses dengan nyaman dan lancar. Bahkan selama beberapa hari di Pulau Hainan, dari ujung Selatan di Sanya hingga ujung Utara di Haikou, layanan internet tetap lancar dengan kecepatan tinggi.
Jadi jangan takut kehilangan media sosial kesayanganmu jika kebetulan sedang jalan-jalan ke Tiongkok.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H