Selain itu bus kota juga sering menjadi korban pengrusakan akibat tawuran pelajar yang sangat sering terjadi di Jakarta. Saya sendiri pernah merasakan naik bus kota di kawasan Senin dan tiba-tiba saja busa yang saya naiki mendapat serangan dari sekelompok pelajar yang melemparkan batu-batu ke semua kaca jendela. Akibatnya semua kaca jendela pecah, penumpang berhamburan keluar atau menunduk menghindari batu dan pecahan kaca. Â Sebuah pengalaman unik yang sebenarnya cukup menyeramkan juga. Sehabis memecahkan kaca-kaca itu para pelajar tersebut lari berhamburan juga dan tidak jelas lagi dimana pertempuran dan tawuran berlanjut. Â Yang jelas fasilitas publik yang menjadi korban.Â
Waktu berlalu dengan cepat, tahun berganti tahun, pemimpin dan era pun berganti hingga abad 20 pun berganti ke abad 21. Jaringan jalan tol pun makin banyak di ibukota, tetapi angkutan umum tampaknya makin tidak nyaman di tengah-tengah jalan raya yang makin padat merayap. Jakarta pun makin terkenal sebagai salah satu kota besar paling macet di dunia.Â
Suatu lompatan besar untuk transportasi umum dilakukan dengan adanya Trans Jakarta pada 2004. Sistem BRT yang mencontoh Trans Milenio yang ada di Bogota ini diperkenalkan dalam masa pemerintahan Sutiyoso yang dikenal dengan nama Bang Yos. Pada awalnya rute Trans Jakarta hanya ada koridor 1 yaitu Blok M Kota dan masih banyak kendala dengan kurangnya armada dan juga pelayanan yang belum begitu baik.
Seiring dengan berjalannya waktu, layanan dan jaringan TransJakarta pun semakin baik dan berkembang sehingga saat ini Trans Jakarta merupakan sistem BRT dengan rute dan jalur yang sudah mencapai beberapa ratus kilometer dan konon paling besar di dunia. Â Uniknya harga tiket TransJakarta yang 3500 Rupiah hingga saat ini eblum pernah disesuaikan hingga 19 tahun berjalan. Â Sejak Pak Ignatius Jonan menjadi bis Kereta Api Indonesia, pelayanan KRL menjadi semakin baik dan sejak itu pula saya baru berani naik KRL dan bersamaan dengan itu pula layanan Trans Jakarta juga semakin baik. Â
Maka saat ini saya sendiri selalu lebih suka naik transportasi umum dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi. Selain ramah lingkungan, juga lebih ramah di kantong. Â Yuk kita naik transportasi umum.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H