Lalu lintas di sepanjang jalan cukup ramai. Di sisi ini semuanya satu arah menuju ke Bekasi, sementara arah lalu lintas menuju ke Jakarta berada di seberang Kali Malang. Â Di tengah jalan, tepat di atas sungai terdapat tiang-tiang besar Jalan Tol Becakayu.Â
Jalan Tol yang sudah dibangun sejak zaman Orde Baru namun baru selesai lebih 25 tahun kemudian walau panjangnya hanya sekitar 20 kilometer saja. Â Salah satu jalan tol yang sempat mangkrak karena krisis moneter dan ekonomi serta gejolak politik yang terjadi di Asia Tenggara dan Indonesia.
Namun ada sesuatu yang baru di Jalan Raya Kali Malang ini, ada sebuah lampu lalu intas untuk menyeberang ke median jalan di tepi sungai. Â Untuk menyeberang jalan kita hanya perlu memencet sebuah tombol. Bahkan jalan ini juga dilengkap dengan zebra cross yang memberikan rasa aman bagi pejalan kaki. Â Â
Maklum lalu lintas di kawasan ini cukup ramai dan semuanya berjalan dengan kecepatan cukup tinggi. Sehingga cukup tidak aman untuk menyeberang di sembarang tempat.
Tidak sampai satu menit setelah saya memencet bel, lampu hijau menyala untuk pejalan kaki dan lampu merah menyala untuk kendaraan. Saya segera menyeberang dengan santai. Namun hanya satu atau dua kendaraan yang berhenti sementara masih banyak motor dan mobil yang tetap tancap gas walau lampu merah menyala dan melihat ada orang yang menyeberang. Jadi walau lampu buat pejalan kaki sudah hijau, kita tetap harus ekstra hati-hati.Â
Namun apa boleh buat, budaya berlalu lintas di negeri ini memang masih seperti ini.  Sementara kalau di negeri tetangga misalnya saja di Brunei Darussalam atau Singapura, pengemudi sekan-akan takut kalau melihat ada pejalan kaki akan menyeberang dan  mereka selalu akan mendahulukan pejalan kaki.  Kalau di Kalimalang ini, pengemudi seakan-akan dikejar oleh bayang-banyang sehingga walau lampu merah, tetap saja diterabas dengan garang.
Di tengah median jalan yang tepat berada di bawah jalan tol becak ayu ini, rupanya pemerintah kota Bekasi baru saja membangun beberapa fasilitas umum yang lumayan cantik. Ada beberapa meja kursi untuk bersantai sambil menikmati indahnya pemandangan di Kali Malang. Juga tiang-tiang beton yang besar penyanggah jalan tol diberi hiasan mural yang cantik. Â Boleh juga sekedar bersantai duduk di sini untuk melepas lelah.
Tidak terasa saya kemudian tiba di lampu merah yang menuju ke jembatan Grand Kemala Lagoon. Â Terlihat beberapa menara apartemen yang menjulang tinggi di seberang jalan tol. Â Juga di tepian Kali Malang ada juga beberapa menara apartemen yang sudah beberapa tahun tidak selesai alias mangkrak. Â Ini mengingatkan saya akan adanya beberapa proyek apartemen di sepanjang Kali Malang yang juga tidak selesai.