Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar Memaafkan dari Pepatah Bijak Alexander Pope

29 April 2023   08:22 Diperbarui: 29 April 2023   08:31 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexander Pope: poetryfoundation.org

To Err is Human, To Forgive is Divine

Alexander Pope (1688-1744)

Selamat Hari Lebaran, Minal Adin walfaizdin , Mohon Maaf Lahir dan Batin,  kata-kata ini sering kli kita ucapkan dan kita dengarkan selama momen Idulfitri yang karena seringnya terasa hanya menjadi buah bibir.  Setiap bertemu orang kita mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin, tetapi terkadang jauh di dalam hati sanubari, masih ada tersisa rasa dendam dan benci, baik terhadap seseorang yang pernah bersalah kepada diri kita atau bahkan rasa bersalah atas kesalahan yang pernah kita lakukan kepada diri sendiri.  Apa lagi kalau dampak peristiwa itu masih terasa hingga saat ini. 

Memaafkan, baik kepada orang lain atau bahkan kepada diri sendiri memang terasa mudah dimulut, namun terkadang terasa berat dalam jiwa.  Namun seandainya kita mampu memaafkan diri sendiri dan orang lain, ada suatu perasaan lega yang manfaatnya sangat luar biasa bagi Kesehatan jiwa dan juga pada gilirannya Kesehatan raga. 

Namun bagaimana caranya agar kita mampu dengan legowo memaafkan baik orang lain atau diri sendiri?  Semuanya harus dimulai dengan menanamkan satu paradigma yang mesti dicamkan dalam-dalam dalam hati sanubari kita masing-masing.   Sebuah kata bijak dari Alexander Pope, seorang penyair dari Inggris yang hidup pada abad ke 18 mungkin dapat membuka hati dan cakrawala diri ini: To Err is human, to forgive is divine,  demikian cuplikan kata-kata Mutiara yang lumayan terkenal itu terdapat dalam karyanya yang berjudul  "An Essay on Criticism". 

Dari kutipan kata di atas ada dua penggalan yang memiliki makna sangat mendalam yang dapat mengajari kita bahwa berbuat salah itu adalah sangat manusiawi sehingga sebagai manusia, diri kita, dan juga orang-orang di sekitar kita, baik saudara, teman, sahabat, atasan, dan bahkan siapa saja mempunyai kemungkinan sangat besar untuk berbuat salah terhadap diri kita.  

Dan jangan lupa, diri kita sendiri pun, sebagai manusia juga mempunyai kesempatan yang sama besar untuk berbuat salah kepada mereka.  Dengan memaknai penggalan pertama To Err is Human ini, kita akan berusaha untuk mengerti dan memaklumi bahwa kesalahan ataupun dosa atau apa pun yang dilakukan oleh orang lain terhadap diri kita sesungguhnya bukan lah sesuatu hal yang luar biasa sehingga harus terus diingat dikenang, dan bahkan tidak bisa dilupakan sepanjang hayat.

Kalau diri kita sudah mampu memaknai arti To Err is Human, maka akan lebih mudah lagi memaknai dan mengerti penggalan kedua pepatah Alexander Pope di atas, yaitu To Forgive is Devine,  Memaafkan itu perbuatan Ilahi.  Artinya manusia memang biasa berbuat salah, dan Tuhan atau Allah adalah zat yang maha pengampun. Jadi bila Tuhan saja mengampuni kesalahan orang lain, maka manusia yang mampu memberi maaf adalah sangat mulia karena telah mampu meniru salah satu sifat Tuhan, yaitu mengampuni dan memaafkan kesalahan orang lain.  

Lalu apa sesungguhnya manfaat paling besar dari memaafkan orang lain atau diri sendiri.  Jika kita memaafkan orang lain, sesungguhnya diri kita sendiri lah yang akan menerima manfaat yang paling besar di samping tentunya orang yang kita maafkan tersebut. 

Sementara kalau kita mampu memaafkan diri sendiri, maka manfaatnya akan berganda diterima oleh diri kita sendiri.  Salah satu manfaat memaafkan adalah rasa lega dan hati yang menjadi lebih bersih. Rasa lepas dari bayang-bayang kebencian dan jeratan dosa masa lampau. Lepas dari ikatan yang membuat kita dapat bergerak maju ke depan tanpa beban. Dan yang paling penting adalah kita dapat memperbaiki hubungan dengan manusia lain serta sekaligus membuat Langkah-langkah yang lebih posistif untuk kemajuan diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun