Demikianlah akhirnya pembangunan Masjid Istiqlal dimulai dengan pemancangan tiang pertama pada 24 Agustus 1961 oleh Bung Karno bertepatan dengan Peringatan Maulud Nabi. Â Sayangnya dengan kemerosotan ekonomi Indonesia dan terjadinya peristiwa G30 S PKI pembangunan sempat mangkrak sampai kemudian dilanjutkan lagi oleh Orde Baru dan diresmikan pada 22 Februari 1978.
Kemudian kami berjalan menuju ke interior masjid dan menyaksikan Jemaah yang sedang duduk atau salat di lantai utama masjid. Â Jemaah Pria di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri. Â Kami juga melihat ke kubah besar yang ditopang oleh 12 pilar utama.
Menurut Pak Didi rancangan masjid banyak mengandung filosofi yang dilambangkan dengan angka-angka. Dua belas pilar melambangkan hari lahir Nabi Muhammad yaitu tanggal 12 Rabiul Awal Tahun gajah. Sedangkan masjid yang berlantai 5 melambangkan Rukun Islam dan Panca Sila.Â
Setelah itu kami menuju ke melewati koridor selasar masjid menuju ke sebuah beduk besar yang tampak Anggun dan cantik. Di sini Pak Didi menjelaskan bahwa penggunaan beduk di masjid-masjid di Indonesia merupakan hal yang unik karena di Arab atau bagian dunia lain tidak ada. Â Beduk dan kentungan merupakan adaptasi budaya lokal pada masjid-masjid di Nusantara.Â
Ternyata beduk ini mempunya sejarah yang unik karena terbuat dari kayu meranti yang telah berusia ratusan tahun dan berasal dari Kalimantan Timur. Â Beduk ini juga sekarang sudah tidak ditabuh lagi untuk menjaga agar tetap awet. Â Beduk ini tampak sangat besar dengan panjang sekitar 3 meter dan diameter sekitar 2,7 meter.
Pak Didi juga mengatakan bahwa beduk bukan untuk memanggil orang salat tetapi menandakan sudah masuk waktu salat sementara memanggil orang salat tetap dengan azan. Â Dan ada sebuah cerita bahwa beduk ini harus dibuat beberapa kali karena harus tepat 60 hari.Â
Pertama kali dibuat terlalu cepat dua hari dan yang kedua terlalu lambat. Yang tidak kala menarik adalah adanya Inpres khusus yang diterbitkan untuk beduk yang sekarang menjadi pajangan dan selalu dipertontonkan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Perjalanan kemudian dilanjut ke pelataran Masjid di dekat menara. Â Masjid Istiqlal ini hanya mempunyai satu menara sebagai simbol keesaan Tuhan sesuai dengan sila pertama Pancasila dan menara ini memiliki tinggi 6666 Cm sebagai lambang jumlah ayat dalam Al-Quran.