Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyaksikan Film Iran Saat Bulan Ramadhan, Mengapa Tidak?

5 April 2023   08:42 Diperbarui: 5 April 2023   08:44 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci dan mulia bagi muslim di seluruh dunia.  Selain memperbanyak ibadah seperti salat sunah, tarawih, dan juga membaca Al-Quran, sebenarnya masih ada lagi beberapa kegiatan yang bermanfaat dan memperkaya khasanah pengetahuan kita, antara lain dengan menonton film-film reliji. 

Asyiknya sekarang banyak film-film tersebut yang bisa disaksikan di internet dengan gratis, cukup memiliki data internet atau sambungan wi fi di rumah.  Tentunya sudah banyak daftar film reliji buatan Indonesia yang sudah ditonton. Nah bagaimana kalau sekali-kali nonton film produksi negeri Iran, sebuah negeri Islam yang kadang sedikit kontroversial dengan aliran Syiahnya. Namun sering melahirkan film-film bagus yang bahkan mendapat penghargaan di dunia internasional.

Salah satu film religi Iran yang paling terkenal dan dibuat secara kolosal adalah film mengenai kisah hidup Nabi Muhammad yang berjudul Muhammad The Messenger of God.  Film ini adalah produksi tahun 2015 dan disutradarai oleh Majid Majidi, salah seorang sutradara Iran paling terkenal yang telah menghasilkan film-film epik seperti Children of Heaven (Bacheya ye Asema, 1997), dan The Color of Paradise (Rang e Khoda, 1999). 

Film ini juga dibintangi oleh pemain-pemain terkenal seperti Ali Ekber Diribas, Ali Reza Shoja-Nuri, Baharak Salehniya, Mahdi Pakdel, Mina Sadati, Murat Senol, Sareh Bayat , dan ribuan pemain pendukung.  Bahkan film kolosal ini merupakan salah satu film yang menghabiskan biaya paling banyak yaitu sekitar 40 Juta US Dollar.

Film bertema drama sejarah ini memiliki durasi yang cukup panjang, yaitu sekitar 3 jam dan berkisah tentang  sebelum kelahiran hingga masa kecil Nabi Muhammad dan berakhir hingga perjalanan Rasul ke Syam atau Syria dan kemudian bertemu dengan Bahira, yang ketika itu meramalkan bahwa beliau nantinya akan menjadi nabi dan pemimpin terbesar di dunia ini.

Menonotn film ini sangat lah menarik karena kita diajak kembali melihat suasana Jazirah Arabaih di era Pra Islam dengan setting yang diambil di Qom, yaitu kota suci di Iran yang letaknya tidak jauh dari Tehran, ibu kota Iran.  Saya sendiri menjadi sedikit terkenang pernah berunjung ke kota suci ini pada 2006 lalu, beberapa tahun sebelum film ini dibuat.  Namun asyiknya, selain di Qom, beberapa adegan film ini juga ternyata diambil di Afrika Selatan.

Walau pada awalnya, rencana pembuatan film ini sempat mengundang kontroversi, namun akhirnya film sejarah kehidupan nabi ini menjadi salah satu film Iran paling sukses, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Film ini juga mewakili Iran dalam ajang Best Foreign Language Film pada 88th Academy Awards. 

Sesuai dengan ajaran Islam yang tidak boleh menggambarkan wajah Nabi, maka dalam film ini, tokoh yang menggambarkan Muhammad kecil ini tampil tanpa pernah terlihat wajahnya dan hanya sekali-kali terdengar suaranya dalam beberapa adegan. 

Lalu bagaimana ringkasan atau sinopsis film Muhammad The Messeger of God ini?.  Kisah film ini dimuai saat serangan Raja Abrahah ke kota Mekah untuk merebut Ka'bah. Serangan ini menggunakan pasukan besar yang menggunakan kuda dan juga pasukan gajah.   Namun serangan ini gagal total karena tiba-tiba saja muncul ribuan burung Ababil yang membawa batu dan kerikil panas dan melontarnya ke pasukan gajah tersebut. Kisah ini terjadi sekitar sebulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad dan menyebabkan tahun kelahiran beliau disebut sebagai Tahun Gajah.

Demikian lah sekitar sebulan kemudian, Nabi pun dilahirkan oleh ibunya yang bernama Aminah, dan kemudian sesuai dengan tradisi pada saat itu, beliau diasuh oleh ibu susuan yang Bernama Halimahtus Sadah di sebuah desa orang Badui yang aman dan tenteram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun