Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kasih yang Abadi di Situs Air Mata Iboe, Madura

24 Maret 2023   17:05 Diperbarui: 27 Maret 2023   01:19 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Destinasi kedua dalam lawatan ke Pulau Madura hari itu adalah berkunjung ke Pasarean Aer Mata Iboe yang berlokasi di desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, masih di Kabupaten Bangkalan.  Dari Bukit Jaddih, perjalanan sejauh sekitar 27 kilometer ditempuh alam waktu satu jam lebih sedikit. Sebagian jalan kurang baik dan sebagian besar jalan cukup baik terutama ketika melewati kawasan Kota Bangkalan.  Perjalanan menuju Arosbaya ini cukup menarik karena melewati kawasan yang sering banjir, terbukti dengan adanya rambu lalu lintas bergambar banjir.

Tempat parkir: Dokpri
Tempat parkir: Dokpri

Siang itu, suasana di tempat ziarah ini cukup ramai, terbukti dengan ramainya tempat parkir baik roda empat maupun roda dua. Kami beruntuk mendapat tepat parkir tidak jauh dari pintu gerbang. Dan di sini, kembal banyak dijumpai lelaki yang berbusana sarung dan peci sebagaimana di tempat-tempat lain di Madura pada umumnya. 

pintu gerbang: Dokpri
pintu gerbang: Dokpri

"Pasarean Aer Mata,"  tertulis nama tempat ini di atas gapura yang dicat dengan kombinasi warna hitam putih.  Tepat di belakang gapura, langsung terlihat deretan anak tangga yang menyambut siapa pun yang berziarah. Bahkan di kedua sisi pagar jalan banyak terpasang umbul-umbul warna hijau kuning emas dan putih yang juga bertuliskan Pasarean Aer Mata Ibu.

Tangga dan umbul-umbul: Dokpri
Tangga dan umbul-umbul: Dokpri

Setelah berjalan beberapa puluh meter ada lagi pintu gerbang kedua. Namun sebelumnya kami sempat berhenti sebentar di sebuah warung untuk membeli berbagai minuman dingin.  Ketika membeli minuman ini, tiba-tiba saja serombongan pengemis yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak remaja dan anak kecil langsung menyerbu.   Salah satu yang menarik adalah para pengemis ini terus mengikuti setiap penziarah sampai akhirnya mendapatkan sekedar uang.  Mereka benar-benar pantang menyerah.

Gapura: Dokpri
Gapura: Dokpri

Gapura kedua ukurannya lebih kecil dan tampak lebih antik dengan arsitektur yang khas dengan pintu berbentuk lengkung dan atap memiliki mahkota bersusun tiga.  Sebuah spanduk besar bertuliskan Selamat Datang di Haul Akbar Syarifah Ambami terpasang gagah di depan gapura ini.   Haul Akbar ini sendiri diselenggarakan pada 16 Maret 2023.

prasasti: Dokpri
prasasti: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun