"Malam nanti kita jalan-jalan ke Global Village yah," demikian pesan whats up dari teman saya yang memang sudah belasan tahun tinggal dan bekerja di Abu Dhabi dan Dubai. Â Akhirnya sekitar jam 7 malam, saya sudah siap untuk dijemput dengan kendaraan di hotel saya di kawasan Bur Dubai.
Tidak lama kemudian kendaraan kami sudah meluncur cepat di jalan raya Sheik Muhammad bin Zayed yang memiliki 6 lajur untuk masing-masing arah. Nama jalan ini mengingatkan saya akan nama jalan layang tol yang menghubungkan Jakarta Cikampek. Tetapi di Uni Emirat Arab, memang nama Mohammad bin Zayed atau Sheik Zayed memang ada di mana-mana. Â Sekitar 30 menit kemudian, kami keluar melalui exit 311 dan tiba di kawasan Global Village.
Tempat parkir Global Village ini sangat luas dan kami harus berjalan lumayan jauh untuk sampai di pintu masuk. Namun cuaca Dubai di awal tahun memang sangat nyaman untuk berjalan-jalan. Karena itu Global Village sendiri biasanya hanya buka di bulan-bulan 'musim dingin antara Oktober hingga April.Â
Pada awalnya saya sendiri kurang mafhum mengenai Global Village ini. Â Tadinya mengira bahwa tempat ini merupakan sebuah Shopping Centre atau tema berbelanja saja. Namun setelah sampai di sini, kesan pertama saya adalah mirip dengan pasar malam tradisional di tanah air. Namun kali ini dalam skala yang jauh lebih besar dan luas dan bangunan permanen yang modern dan dengan nuansa internasional. Â Bahkan mirip juga dengan World Expo yang pernah saya kunjungi baik di Brisbane pada 1988 atau Shanghai 2010 lalu.Â
Setelah memasuki kawasan dari Pintu Gerbang bertuliskan Global Village atau Al Qoriatu Al Alamiyah, saya merasa dibawa ke alam impian. Sebuah dunia fantasi yang tidak nyata. Sekilas kami memasuki kawasan luas yang sebenarnya merupakan padang pasir yang dimodifikasi dengan banyak bangunan-bangunan yang dibagi dalam berbagai kawasan. Â Nah pada malam hari semua bangunan yang ada di kawasan Global Village ini bermandikan cahaya warna-warni yang menyilaukan mata.
Berbagai replika bangunan ikonik dari seluruh dunia ada di sini. Â Tentu saja yang pertama menarik perhatian adalah gedung tertinggi di dunia yang Bernama Burj Kalifah. Uniknya menara nan langsing ini berdiri megah tidak jauh dari pintu gerbang bergaya Cina dan sebuah pagoda bergaya Jepang dan juga ada sebuah bangunan bercahaya putih yang berarsitektur Moghul dari India. Â
Kami terus berjalan dan tiba di deretan bangunan lainnya dan salah satunya merupakan replika Westminster Abbeys dengan Menara Jam terkenal dari London yaitu Big Ben. Â Mula-mula agak sulit menentukan lokasi di Global Village ini. Setelah beberapa lama , baru saya dapat memperhatikan bahwa tempat ini memiliki pavilion lebih dari 90 negara dan dibagi dalam berbagai kelompok wilayah sesuai kondisi geografis. Â Ada kawasan Eropa, Amerika, Timur Jauh dan tentunya Timur Tengah dan Asia.