Siang itu saya kebetulan jalan-jalan ke kawasan Plaza Senayan. Sudah cukup lama saya tidak kesini walau beberapa tahun lalu terutama sebelum pandemi tempat ini sering menjadi lokasi pertemuan, baik dengan sesama teman atau kolega di pekerjaan.
Setelah masuk kawasan parkir, saya memutuskan untuk parkir di halaman alias ruangan terbuka saja. Kebetulan tidak penuh. Â Tempat parkir di dekat Gerbang Pale mini cukup cantik sekarang. Ada hiasan berbentuk bintang warna emas yang berderat di depan gerbang. Â Hiasan ini berderet membentuk 5 lapisan seakan menyambut kita dari tempat parkir menuju ke gedung.
Namun tujuan saya kali ini bukan ke pusat perbelanjaan Plaza Senayan, melainkan sebuah tempat makan bernama Kantin Gedung Ijo. Â Kebetulan ada janjian untuk bertemu dengan teman lama untuk semacam reuni kecil-kecilan alias kumpul-kumpul bersama teman saja.
Walau sudah sering main ke Plaza Senayan, saya tidak tahu di mana letak kantin tersebut. Pada mulanya saya kira ada di dalam mal. Â Sampai akhirnya seorang satpam menunjukkan bangunan yang ada di seberang tempat parkir.
"itu yang genting Ijo," ternyata benar. Kantin genteng Ijo ini merupakan bangunan berlantai dua yang benar-benar memiliki genting yang dicat hijau. Â Sekilas sangat sederhana dan kebetulan ada zebra cross langsung menuju pintu masuk ke kantin dari tempat parkir.Â
Saya kemudian masuk ke lantai bawah. Di sini lumayan ramai dengan pengunjung yang kebanyakan pekerja kantoran di sekitar Plaza Senayan.  Deretan meja warna putih dengan kursi panjang  memenuhi bagian tengah ruangan sementara di bagian tepi berderet berbagai gerai makanan.  Dia tengah- tengah ada dua buah tiang yang di cat warna hijau dan krem serta deretan 6 buah kipas angin yang Terus berputar memberi sedikit kesejukan jika pengunjung sedang ramai. Sementara penerangan diberikan dari lampu-lampu besok yang ada di langit langit ruangn.  Sekilas ruangan ini berbentuk pendopo terbuka dengan dinding  setengah warna hijau dan bagian atas ditutup dengan tirai bambu yang bisa digulung.
Pilihan makanannya pun cukup beragam. Ada ikan bakar, gudeg, bakmi Banyumas , makanan Minahasa, Minang, gado-gado dan karedok, nasi rames dan tentu saja minuman berbagai jenis jus seperti jus jeruk, nanas, terong belanda dan juga alpukat.
Di dekat pintu masuk ada tangga untuk naik ke atas. Â Saya kemudian naik ke lantai dua. Dan sejenak melihat suasannya. Â Sama seperti di lantai satu, di sini juga ramai dan tersedia bermacam jenis makanan. Ada soto Lamongan, nasi bebek, bakso, mie ayam dan juga masakan Padang dan lain-lain. Â