Piala Dunia 2022 antara Maroko dan Perancis yang berlangsung di stadion Al Bayt terbukti menjadi anti klimaks bagi Maroko.  Perancis mengalahkan Maroko  dengan skor 2-0 melalui gol Hernandez pada menit ke 5 dan Muani pada menit ke 79.
Pertandingan semifinalKemenangan Perancis ini membawa juara bertahan itu melenggang ke final melawan Argentina pada 18 Desember nanti. Â Siapapun yang menang akan menjadi juara untuk ketiga kalinya. Perancis sudah dua kali juara pada 1998 dan 2018, sedangkan Argentina pada 1978 dan 1986.
Gol pertama pada menit ke 5 memang terlihat terlalu cepat, mudah sekaligus membuyarkan pola permainan bertahan Maroko yang sejak awal turnamen berhasil menahan dan bahkan mengalahkan tim Eropa yang di atas kertas jauh lebih kuat seperti Belgia yang ditundukkan 2-0 di penyisihan Grup F dan kemudian Spanyol melalui adu penalti 3-0 di 16 besar serta Portugis di perempat final dengan 1-0. Â
Pada pertandingan semifinal ini, Maroko jarang menekan pertahanan Perancis dan hanya sekali dua kali memiliki peluang untuk mencetak gol yang semuanya gagal.
Walau Perancis juga bermain tidak terlalu cantik, tetapi mereka termasuk beruntung karena berhasil menyarangkan dua gol di gawang Bono yang selama ini sangat susah dibobol lawan-lawannya.
Kekalahan Maroko sekaligus memendam impian Asia Afrika, negara -negara Arab dan muslim serta kelompok negara yang selama ini dimarjinalkan dalam dunia sepak bola.  Impian untuk maju ke final dan merebut Piala Dunia kembali harus ditunda  empat tahun lagi menunggu Piala Dunia 2026 di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.  Pada pergelaran berikut akan lebih banyak wakil Asia dan Afrika yang berlaga karena akan ada 48 negara yang ikut serta.
Selama hampir 3 minggu ini, sejak banyak kejutan di Piala Dunia ketika Arab Saudi mengalahkan Argentina, Jepang mengalahkan Jerman dan Spanyol, Kamerun mengalahkan Brasil, Korea Selatan mengalahkan Portugal harapan warga Indonesia dan juga sebagian rakyat Asia Afrika memang berbunga-bunga penuh asa dan harap agar tim pujaan mereka berhasil melangkah lebih jauh.
Namun dari 5 wakil Asia Afrika yang lolos babak penyisihan grup hanya Maroko yang berhasil maju ke perempat final dengan mengalahkan Spanyol. Â Maroko sekaligus merupakan negara Afrika keempat yang berhasil maju ke perempat final.
Selain itu, tim Singa Atlas ini juga merupakan pasukan yang gawangnya paling sedikit kebobolan. Â Sebelum kalah 0-2 dari Prancis di semifinal, Maroko hanya kemasukan 1 gol ketika melawan Kanada dengan skor 2-1 untuk Maroko. Bahkan pada saat adu penalti melawan Spanyol, gawang Bono sama sekali tidak kebobolan.
Tidak mengherankan jika puja dan puji langsung dihadiahkan ke Maroko, bukan hanya kepada tim sepak bola tetapi juga kepada suporter yang merayakan kemenangan dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dan juga doa ibu serta tidak ada mabuk mabukan dan masih banyak lagi pujian yang kadang membuat kita sendiri geleng-geleng kepala membacanya.
Namun daya sihir dan menjaga gawang Maroko memang tidak mempan buat Perancis. Terbukti dalam waktu hanya  lima menit di babak pertama, gawang Maroko sudah terkoyak dan dalam sisa  pertandingan selanjutnya, kita hanya bisa berharap dan berdoa agar kedudukan bisa disamakan. Namun gol kedua kemudian terjadi.