Setelah cukup puas menikmati suasana taman, saya berjalan menuju ke arah tenggara. Di sini, kita kembali bertemu dengan sebuah monumen yang menarik , patung perunggu tiga orang wanita, dua berdiri dan yang satu duduk bagaikan berbaris. Patung ini diletakan di sebuah kolam kecil dengan air yang terus mengalir.
Sebuah prasasti dalam bahasa Jerman, Irlandia dan Inggris menjelaskan makna patung ini. "In Dankbarkeit fur die Hilfe, die das irische Volk deutschen Kindern nach dem Zweiten weltkrieg gewahrte", demikian tertulis yang mengucapkan rasa terima kasih atas pertolongan yang diberikan oleh rakyat Irlandia kepada anak-anak Jerman setelah Perang Dunia II usai. Prasasti juga memuat nama Roman Herzog , yang merupakan Presiden Republik Federal Jerman , tertanggal 23 Maret 1997.
Sebuah papan yang menceritakan ringkasan sejarah Irlandia menjadi bahan terakhir pelajaran di taman ini. Judulnya Eater Rising in St Stephen's Green atau Eiri Amach na Casca 1916: Pairc Fhaiche Stiabhna. Dikisahkan bahwa pameran yang ada di taman ini menggambarkan peran luar biasa yang diperankan oleh para pejuang dan sukarelawan yang bertempur pada Easter Rising 1916. Pertempuran selama minggu paskah dari 24 -30 April 1916 itu merupakan salah satu pertempuran paling sengit dalam sejarah perang kemerdekaan Irlandia dan terjadi di taman yang indah d pusat kota Dublin ini.
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H