Bukan hanya berbungaan dan berjenis pohon yang cantik ada di sini. Kadang kita juga bisa melihat beragam kupu-kupu dengan sayapnya yang cantik beterbangan kian kemari. Dari satu bunga ke bunga yang lain. Â Mungkin dia belum puas menghisap madu sehingga terus beterbangan dan berpindah-pindah.Â
Tidak jauh dari Peacock Fountain, Â ada sebuah patung yang cukup menarik. Â Patung seorang lelaki yang sedang duduk di atas kursi, memakai jubah dan tangannya bersedekap dan sebelah kaki di silangkan di atas kaki yang lain. Â Â
Penasaran dengan siapa tokoh ini, saya mendekat ke pedestal patung dan kemudian mendapatkan sekilas informasi mengenai lelaki bernama William Sefton Moorhouse.Â
Beliau adalah salah seorang pejabat di Canterburry pada pertengahan kedua abad ke XIX. Â Patung ini sendiri konon sudah ada di Botanic Garden ini sejak tahun 1885.
Namun bagian yang paling menarik dari kebun raya ini adalah sebuah pohon eik (sejenis jati) tua yang ditanam tidak jauh dari sungai Avon di dekat Archery Lawn. Â
Pohon ini ternyata merupakan pohon yang pertama di tanam di sini untuk ikut merayakan pernikahan Pangeran Albert dengan Putri Alexandra dari Denmark pada 9 Juli 1863. Â Tanggal ini pula yang kemudian digunakan sebagai berdirinya Kebun Raya ini.
Dan pohon eik tua ini kemudian dinamakan Albert Edward Oak.Â
Kadang-kadang dalam suatu perjalanan, secara tidak sengaja kita menemukan fakta dan kisah lama yang menarik untuk tetap dikenang sebagai oleh-oleh menarik dari suatu tempat. Dan bagi saya, Kebun Raya di Christchurch ini memang selalu dikenang dengan Air mancurnya yang indah serta pohon Eik nya yang bersejarah.
Christchurch, South Island