Seperti juga Bogor yang terkenal dengan Kebun Rayanya, maka kota Christchurch juga tidak mau kalah dengan Christchurch Botanical Garden yang walaupun tidak sebesar dan seluas di Bogor, tetapi memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Yuk mampir ke sana, salah satu kelebihannya adalah gratis alias tidak bayar.
Siang itu perjalanan di Christchurch berlanjut mengunjungi Kebun Raya Christchurch yang memiliki nama resmi Christchurch Botanic Gardens. Â Kendaraan berhenti tepat di depan pintu masuk dan sementara teman saya mencari tempat parkir saya kemudian mengagumi tulisan besar yang ada dan juga tempat duduk bersantai di mana pengunjung bisa sejenak beristirahat. Â
Demikian juga dengan kaki lima yang nyaman tepat ada di tepian Riccarton Avenue. Â Lokasinya sendiri tidak terlalu jauh dari pusat kota Christchurch.
Setelah sejenak santai di kursi taman yang ada di depan kebun raya, saya kemudian melihat sebuah plakat dari logam yang ada di pagar kebun raya.Â
Di sini tertulis bahwa pagar ini didirikan untuk memperungatu HUT ke 100 tahun sebagai hadiah buat kota Christchurch dari salah seorang anggota dewan yang telah mengabdi selama 21, tahun dan juga wali kota dan beberapa pejabat penting di Christchurch. Â
Kemudian tertulis Februari 1963 yang menandakan bahwa kebun ray aini didirikan seratu tahun sebelumnya yaitu pada 1863.
Saya kemudian masuk ke dalam kebun dan melihat Gedung Canterbury Museum yang tepat ada di sebelah pintu masuk kebun raya ini. Gedung museum ini tidak terlalu besar namun gedungnya cantik dan arsitekturnya mengingatkan saya kan kue jahe atau gingerhead yang telah saya lihat di Stasiun kereta api Dunedin.
Di atas pintu masuk museum atau kutipan Bible King James Versi Baru yaitu: Â Lo, these are parts of his ways: but how little a portion is heard of him, Job 26: 14. Rupanya Bible King James Version ini merupakan kitab suci versi King James yang memang digunakan di Gereja Anglikan yang berasal dari Inggris dan tentu saja kemudian menyebar hingga Selandia baru.