Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila ketika rakyat Indonesia dengan ideologi Pancasila mampu menghadapi ancaman ideologi komunisme yang dianggap sangat berbahaya. Namun sayang, tanggal 1 Oktober 2022 kali ini, Indonesia harus berduka karena lebih dari seratus jiwa harus meregang nyawa dengan sia-sia hanya karena permainan yang namanya sepakbola.
Sontak nama Stadion Kanjuruhan menjadi tenar dan dibicarakan bukan saja di seluruh tanah air, melainkan juga di media asing di seluruh dunia.  Kerusuhan atau riot yang sama sekali kurang diantisipasi dengan baik yang menyebabkan banyaknya jumlah kasualti ini bahkan langsung berada di peringkat ke dua dalam jumlah korban tewas setelah peristiwa yang hampir mirip di Estadio Nacional di ibukota Peru, Lima, pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo antara Argentina dan Peru pada Mei 1964, ketika lebih dari 300 nyawa harus melayang.
Sudah banyak tulisan dan uraian mengenai kemungkinan penyebab insiden yang melibatkan penonton, suporter, aparat keamanan dan juga gas air mata. Sudah banyak pula yang membahas mengenai beberapa skenario seperti jumlah penonton yang melebih kapasitas serta pertandingan yang dilakukan di malam hari. Â Selain itu, sudah banyak pula pihak baik atas nama individu tau organisasi yang mengutarakan pendapat, saran, dan bahkan kecaman atau hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepada pihak yang diduga bertanggung jawab atas tragedi ini. Â Salah satunya adalah pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta yang nanti hasilnya akan menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang akan dihukum.Â
Namun ada baiknya kita semua belajar mengenai suatu sistem keselamatan di yang sudah cukup lama diterapkan di berbagai industri, terutama industri penerbangan, perminyakan dan masih banyak lagi. Sistem keselamatan ini disebut dengan nama yang cukup popular yaitu SMS.
SMS yang dimaksud di sini sudah tentu bukan akronim dari Short Message Service yang dikenal luas dalam dunia telekomunikasi melalui telepon genggam dan tenar sebelum meluasnya penggunaan mobile internet dan kemudian digantikan dengan BBM dan kemudian whats up, telegram dan bermacam ragam aplikasi lainnya.  SMS yang berhubungan dengan keselamatan di dunia penerbangan yang akan kita bahas sekarang adalah Safety Management System atau Sistem Manajemen Keselamatan.
Tentu saja dalam artikel yang singkat ini, kita tidak dapat membahas seluruh aspek SMS secara panjang lebar dan mendalam, tetapi setidaknya kita dapat menggelitik pembaca untuk lebih sadar akan budaya keselamatan yang hadir di dalam dunia penerbangan dan dapat diterapkan di dalam seluruh aspek kehidupan baik secara organisasi maupun individu. Â Budaya keselamatan atau safety culture inilah yang dirasakan masih sangat kurang di negara kita tercinta ini. Â
Selama ini, kita lebih bersifat reaktif ketika hampir semua pihak bereaksi apabila telah terjadi suatu tragedi. Â Sebagai contoh setelah terjadi tragedi Kanjuruhan, banyak pihak yang bersuara dan menyatakan keprihatinan, simpati, hingga kesedihan dan juga kemarahan. Betapa sebuah permainan olahraga yang seharusnya menggembirakan dan menghibur biasa membuat banyak nyawa melayang dan membuat kedukaan. Â Â
Budaya keselamatan kurang atau masih belum disadari oleh kebanyakan masyarakat kita. Sebagai contoh di gedung-gedung pameran yang besar dan mengumpulkan banyak orang, sering pengunjung kurang memahami atau mempelajari rute keluar seandainya terjadi bahaya kebakaran. Dapat dibayangkan bila ratusan atau ribuan orang kemudian dalam suasana panik tidak bisa menemukan jalan keluar dari gedung bila terjadi kebakaran. Â Bahkan masih ada gedung pameran yang tidak dilengkapi dengan tanda keluar yang mudah dilihat. Â Sementara itu, kalau kita mengikuti acara serupa, bahkan seminar atau pelatihan di negara yang sudah memiliki safety culture yang tinggi, ucapan pertama setelah selamat datang adalah memberitahu akses dan jalan keluar seandainya terjadi kebakaran atau bahaya lainnya.
Dalam penerapan SMS ini tentunya melibatkan semua pemangku kepentingan atau stake holder di dunia penerbangan, yaitu perusahaan penerbangan, perawatan pesawat terbang, bandara udara, komponen pesawat udara, hingga juga ke penumpang yang terlibat langsung ketika memasuki pesawat dan harus mempelajari fitur keamanan yang ada di dalam pesawat yang biasanya diumumkan oleh awak kabin sebelum terbang. Â
Kalau untuk dunia persepakbolaan tentunya pemangku kepentingannya adalah pemilik klub, pemain, pelatih, pengelola stadion, panitia pertandingan, aparat keamanan dan tentunya juga penonton. Â Semua pemangku kepentingan itu diharapkan mempunyai safety awareness dan mengetahui hak serta kewajiban masing-masing dalam meyakinkan bahwa suatu pertandingan akan berlangsung aman dan selamat.Â