Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesona 3 Srikandi yang Membangkitkan Rasa Cinta Tanah Air

19 Agustus 2022   20:34 Diperbarui: 19 Agustus 2022   20:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster 3 Srikandi: Detik.com

Seoul, Desember 1990, Ini adalah kunjungan pertama saya ke negeri ginseng.  Udara lumayan dingin namun hati tetap hangat membara dan bersemangat ketika  saya naik bus menuju ke Olympic Park yang dalam bahasa Korea disebut Olimpig Gong won. 

Di taman ini, diukir dengan manis nama-nama atlet dan negara yang merebut medali di Olimpiade Musim Panas ke XXIV yang diadakan di Seoul. Dan setelah sedikit mencari akhirnya saya menemukan nama Tiga Srikandi Indonesia yaitu, Kusuma Wardhani, Lilies Handayani, dan Nurfitriyana saiman.

Walaupun tidak kenal secara pribadi kepada tiga Srikandi itu, di tengah taman ini saya merasa bangga. Bangga karena itu adalah medali pertama yang direbut Indonesia di ajang Olimpiade setelah 36 tahun berjuang sejak pertama kali berpartisipasi pada 1952 di Olimpiade Helsinki.

Singkat cerita ketika pada 2016 dibuat sebuah film tentang kisah tiga Srikandi ini, maka saya pun menontonnya dengan senang hati. Setidaknya ingin mengenal lebih dekat bagaimana perjuangan mereka dalam merebut medali tersebut.

Film ini menggambarkan perjuangan berat yang harus dialami oleh 3 Srikandi tersebut dalam merebut mimpi untuk mempersembahkan medali di ajang Olimpiade 1988 buat Indonesia. 

Diawali dengan kegamangan tim putri panahan Indonesia yang merasa tidak memiliki pelatih yang andal. Akhirnya pilihan dijatuhkan kepada Donald Pandiangan yang sempat menghilang karena kecewa tidak jadi berangkat ke Moskwa karena Indonesia ikut memboikot Olimpiade pada 1980 itu.

Tiga Srikandi juga ternyata tidak mulus untuk berlatih, masing-masing mempunyai kendalanya sendiri. Nurfitriyana, misalnya tidak mendapat restu dari sang ayah untuk menjadi atlet panahan.  Ayahnya lebih suka bila Yana lebih fokus untuk menyelesaikan skripsi terlebih dahulu.

Demikian juga dengan Kusuma Wardhani yang berasal dari Ujung Pandang, walau mendapat dukungan dari ibunya, ayahnya sendiri lebih suka jika Suma menjadi PNS saja. Apalagi sebelum berangkat ke pelatnas di Sukabumi, Suma ternyata diterima menjadi PNS.   Alasannya adalah menjadi PNS akan lebih menjamin kesejahteraan di masa depan dengan uang pensiun, sementara menjadi atlet belum tentu nasibnya.

Srikandi yang paling muda usianya adalah Lilies Handayani yang berasal dari Surabaya.  Dia juga mendapat kendala terutama karena hubungannya dengan sang pacar yaitu Deni yang tidak disetujui ibunya. Ibunya lebih suka juga Lilies berjodoh dengan pemuda pilihan sang ibu yang lebih Makmur dan mapan secara ekonomi.

Namun semangat Tiga Srikandi tidak padam walau mendapat tantangan tersebut. Mereka berlatih dengan keras dan serius di Sukabumi di bawah pengawasan sang pelatih yang terkenal keras.  Walau banyak juga adegan kenakalan tiga srikandi seperti nonton film dan pacaran tanpa ijin pelatih, namun semua rintangan dan halangan dapat dilalui dengan baik hingga tiba waktunya yaitu final beregu putri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun