Namun saya merasa ada sesuatu yang hilang di tempat ini. Dulu di dekat KR atau Kedaulatan Rakjat ini pernah berdiri sebuah bioskop yang bernama Ratih. Â Nah tentu saja saya sering sekali nonton di sini karena tempat tinggal saya tidak jauh di kawasan Gowongan. Â Yang diingat pada masa itu adalah harga tiket yang dibagi menjadi dua kelas yaitu, Loge dan Stalles. Â Kalau tidak salah untuk nonton di kelas Stalles yang harganya sekitar 200 Rupiah saja. Â Lalu dimanakah Bioskop Ratih, apakah sekarang menajdi Hotel Arjuna?Â
Berjalan terus ke selatan, banyak bangunan toko, kantor dan hotel yang dilalui seperti Hotel Grand Zuhri, Kantor Pertamina, Bank dan juga gerai Indomaret, di sebelah kanan jalan saya bertemu dengan sebuah resto atau caf bernama Burjo Mangkubumi. Â Saya sendiri ingat bahwa sejak dulu pun di sini sudah ada burjo yang saat itu hanya menjual bubur kacang ijo dan ketan hitam. Apakah resto yang sekarang cukup megah ini sebenarnya adalah tempat makan yang dulu?
Akhirnya saya tiba di dekat Stasiun Tugu. Di ujung jalan ada sebuah bangunan kuno yang sekarang dikelilingi dengan pagar seng. Â Bagian atas bangunan ini dengan atapnya yang kasa warna biru putih masih terlihat jelas walau Sebagian atap juga sudah runtuh. Dulu ini adalah hotel Toegoe yang sangat bersejarah. Â Bahkan saya ingat pernah menginap di sini sekitar tahun 1980 dengan harga hanya 3000 Rupiah saja.
Dan di depannya terlihatlah Stasiun Tugu yang lumayan megah walau sering menderita karena menanggung beban berat padatnya lalu lintas di sekitar. Â Di sini saya duduk sebentar sekedar mengingat kembali bioskop jadoel yang terkenal di Yogya dahulu.
Selain Ratih, tentunya dia mempunyai pasangan bernama Rahayu. Â Bioskop ini dulunya terletak di Jalan Solo dan mungkin sekarang sudah tidak ada lagi. Â Sementara dalam perjalanan di kawasan Pasara Beringharjo, saya juga ingat bahwa tepat di seberang pasar ini dulu ada sebuah bioskop bernama Indra. Â Ternyata lokasinya sekarang sudah menjadi Teras Malioboro I. Â Saya masih ingat pernah nonton film The Omen di Bioskop Indra ini. Â Ada yang ingat tahun berapa.
Sementara, kalau kita terus berjalan ke selatan, ke arah alun-alun utara, dulu di pokok timur laut alun-alun ini ada sebuah bioskop yang sering dipanggil singkat dengan kata Sobo, walau nama panjangnya Soboharsono.  Ternyata di lokasi bioskop Soboharsono ini sekarang berdiri Jogya  Gallery. Bahkan gedungnya pun masih sama persis.
Masih ada beberapa bioskop jadoel seperti Shopping, Permata yang mungkin masih ada atau mungkin juga sudah berubah bentuk. Konon lokasi Shopping sekarang sudah menjadi Taman Pintar sementara Bioskop Permata yang ada di Jalan Sultan Agung masih ada walau sudah berubah fungsi. Saya belum sempat menjenguk kembali tempat-tempat itu.