Perjalanan di Kampung Santri Krapyak masih belum berakhir. Setelah sebelumnya melihat banyak santri lalu lalang berseragam peci dan sarung serta bangunan pondok dan bahkan mie santri, akhirnya saya melihat dengan jelas bangunan atau monumen yang menjadi tujuan utama perjalanan sekitar 3 kilometer dari kawasan Alun-Alun Kidul menyusuri Jalan Gebayanan alias D.I Panjaitan dan Ali Maksum. Dari Kota Yogya ke Kabupaten Bantul. Bangunan ini adalah Panggung Krapyak.
Dari jarak sekitar 75 meter, bangunan putih berbentuk mirip  kubus atau segi empat sekilas sedikit tersembunyi dengan bangunan di kedua sisi Jalan Ali Maksum. Â
Di sebelah kanan ada Penyetan Handayani yang menjual berbagai jenis makanan dan juga sebuah kios menjual peralatan santri seperti peci dan sarung. Â Sementara di sebelah kiri sebuah bangunan dengan logo Bank BRI. Â Ada sebuah sepeda motor dan sepeda sedang berjalan di jalan yang agak sempit ini.
Agak sulit bagi saya untuk mencari sudut yang tepat membuat foto bangunan ini secara keseluruhan karena lokasinya di jalan yang agak sempit dan cukup ramai. Â
Sekilas bangunan ini mirip benteng dengan lantai atas yang terbuka dan hanya dibatasi pagar. Seluruh bangunan dicat berwarna putih. Tampak sebuah pintu dengan bagian atas berbentuk lengkung. Â Demikian juga dengan sebuah jendela di dekatnya.
Dari jarak yang lebih dekat dan sudut sebelah kiri, saya dapat melihat hampir keseluruhan bangunan. Â Ada papan informasi nama bangunan yaitu Panggung Krapyak dan lokasinya yaitu di Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul dan logo Kementerian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta papan peringatan cagar budaya serta denda yang mengapit pintu yang tertutup pagar dari tralis. Â
Demikian juga dengan kedua jendelanya. Di bagian bangunan tanpa tanda hitam putih yang biasa digunakan di trotoar serta lampu sorot yang memungkinkan monumen ini terang benderang di waktu malam.Â
Untungnya saya bisa mengintip dan mengambil gambar bagian dalam melalui sela-sela teralis pintu dan jendela. Dari jendela sebelah kiri saya bisa melihat hingga tembus ke jendela di bagian belakang dan terlihat juga ada steger atau perancah dari bambu. Mungkin di bagian belakang masih ada renovasi bangunan.Â