Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Lausanne, Ibu Kota Olimpiade di Tepi Lac Leman

11 Juni 2022   10:16 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:30 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Lausanne. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Konon itulah semangat yang selalu diusung oleh Olimpiade walau pada kenyataannya kia melihat sudah beberapa kali semangat Olimpiade ini direngut oleh politik, misalnya saja pemboikotan Olimpiade Moskwa pada 1980 oleh blok barat dan juga Olimpiade 1984 oleh blok Soviet. 

Bahkan, dalam skala Asia, Indonesia juga pernah melakukan hal tersebut dengan tidak mengundang Israel dan Taiwan saat Asian Games 1962.  

Dari stasiun Lausanne, kami berjalan kaki dengan santai di pusat kota Lausanne yang tidak kalah indah dengan kota Geneva. Bahkan kota Lausanne juga dinobatkan menjadi salah satu kota kecil terbaik di dunia. 

Kota yang sangat dekat dengan alam karena terletak di tepian danau Jenewa nan indah. Selain itu di kota ini juga kita dapat berjalan kaki dan menikmati suasananya dengan udara yang segar dan menyehatkan. Apalagi di akhir bulan April dengan udara awal musim semi yang nyaman.

Berjalan santai ke arah selatan, tidak terasa, setelah sekitar 15 menit  berjalan, kami pun tiba di Olympic Museum atau Le Musee Olympique. 

Kembali lambang lima lingkaran menyambut di depan museum ini.  Namun tujuan pertama kali ini adalah menuju Taman Olimpiade yang lokasinya berada di tepi danau. 

Kami terus berjalan sedikit lagi dan kemudian sampai di Taman Olimpiade atau Le Parc Olympique Lausanne.   Demikian tertera pada pintu gerbang taman ini. 

Tulisan dan logo Olimpiade ini ada pada dinding warna putih dengan garis tepian berwarna coklat. Di dekatnya ada sebuah ari mancur mini yang kebetulan saat itu tidak beroperasi.

Taman Olimpik. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Taman Olimpik. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kami masuk ke dalam taman dan melihat-lihat serta menikmati taman yang luasnya sekitar 8000 meter persegi ini dengan santai.  Sekilas taman bergaya renaissance ini tampak sangat indah dan konturnya tidak rata melainkan bertingkat-tingkat. 

Semakin kita naik ke atas pemandangan Danau Jenewa tampak kian indah dan menawan. Rasanya betah berlama-lama di taman ini sambil menikmati patung-patung dan monumen yang berhubungan dengan olah raga dan Olimpiade. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun