Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Jejak Islam di Palacio Real de Madrid

15 April 2022   09:53 Diperbarui: 15 April 2022   10:10 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu kami memasuki banyak sekali ruangan indah di istana ini,  baik yang dihiasi oleh lukisan karpet, ruang makan yang mewah, ruang tidur buat raja dan ratu. 

Selain patung, lampu kristal dan ornamen mewah berlapis emas, ruangan di dalam istana juga banyak dihiasi lukisan karpet. Sebagian ruangan juga tidak dibuka untuk umum.

Setelah mengembara sekitar 1 jam lebih di dalam istana, kami kemudian kembali ke luar dan sampai di Plaza De Armeria.   Tidak jauh dari sini terdapat reruntuhan tembok tua yang disebut Arab Wall . 

Tembok ini konon merupakan peninggalan Emir Muhammad I yang berkuasa di Madrid pada sekitar Abad ke IX atau X. Konon kata Madrid sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Arab, Majrit yang berarti mata air atau air mancur. 

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Sementara di bagian belakang istana, juga ada sebuah taman yang luas bernama Campo de Moro. Sebuah taman yang dibangun pada abad ke XIX oleh Ratu Maria Chistina dan terinspirasi oleh Taman atau kebun di Inggris.  Sebuah taman yang luas dan indah yang juga sempat lihat ketika berkunjung ke istana.

Namun nama taman ini sangat menarik yaitu Campo del Moro yang berarti Kampung orang Moro. Kata Moro sendiri dalam bahasa Spanyol ditujukan buat orang Arab atau Afrika utara yang beragama Islam dan sempat menguasai Spanyol dan Andalusia selama sekitar 7 abad.   

Tempat ini dinamakan Campo del Moros karena  pada awal abad ke XII pernah dijadikan tempat berkemah pasukan muslim di bawah pimpinan Ali Bin Yusuf yang mencoba kembali untuk merebut Madrid setelah kematian Raja Alfonso VI.

Senja sudah menjelang. Dan Mentari tidak lama lagi akan kembali ke peraduan. Tiba waktunya untuk meninggalkan kawasan Palacio Real de Madrid dengan segala kenangan indah. Dengan harapan suatu saat bisa kembali lagi ke sini.

Madrid , Februari 1997.

Foto: dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun