Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Encim Kebaya dan Encim Celana

13 Februari 2021   11:13 Diperbarui: 13 Februari 2021   11:28 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Whats Ui Group


Masih dalam suasana Tahun Baru Imlek 2572 yang dirayakan dalam suasana prihatin ini, akan kita bahas sekilas mengenai cara berbusana perempuan Tionghoa di zaman dahulu.

Sebagian kita mungkin mengenal kata "encim" yang berasal dari bahasa Hokkian yang sebenarnya berarti bibi.

Walau kebanyakan perempuan etnis Tionghoa zaman sekarang mungkin lebih suka dipanggil Tante dibandingkan encim.  Mungkin kata tante sendiri lebih netral karena  bisa berlaku untuk semua orang.

Namun pada zaman dahulu kala kata encim cukup populer.  Dan tentunya di kalangan etnis Betawi sendiri ada istilah Kebaya Encim yang sering dipakai oleh perempuan Etnis Tionghoa Peranakan.

Konon Tionghoa Peranakan merupakan sub Etnis Tionghoa yang tidak memiliki suku tertentu karena memiliki darah campuran dengan berbagai etnis di Nusantara.

Para perempuan ini kemudian mengadaptasi berbagai budaya lokal termasuk memakai kebaya dengan sentuhan Tionghoa sehingga kemudian disebut dengan kebaya encim karena kebanyakan yang memakai adalah perempuan yang telah pantas dipanggil encim alias bibi atau tante.

Nah pada era zaman dahulu alias zaman kuda gigit besi perempuan etnis Tionghoa yang memakai kebaya ini mendapat julukan encim kebaya.

Sementara ada juga perempuan etnis Tionghoa yang masih suka memakai pakaian khas Tiongkok yaitu memakai celana panjang dengan kaki sedikit cingkrang .

Nah untuk perempuan yang memakai celana ini dijuluki dengan encim celana.

Demikian sedikit kisah julukan untuk memanggil perempuan Tionghoa di masa lalu. Karena tidak tahu namanya kami hanya membedakan mereka sesuai dengan busana yang dipakai sehari- hari.

Sayangnya sekarang sudah sangat jarang ada Encim  Celana dan Encim Kebaya. Kalau pun masih ada usianya sudah lebih 80 tahunan sehingga sudah menjadi nenek nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun