Masih dalam suasana Tahun Baru Imlek 2572 yang dirayakan dalam suasana prihatin ini, akan kita bahas sekilas mengenai cara berbusana perempuan Tionghoa di zaman dahulu.
Sebagian kita mungkin mengenal kata "encim" yang berasal dari bahasa Hokkian yang sebenarnya berarti bibi.
Walau kebanyakan perempuan etnis Tionghoa zaman sekarang mungkin lebih suka dipanggil Tante dibandingkan encim.  Mungkin kata tante sendiri lebih netral karena  bisa berlaku untuk semua orang.
Namun pada zaman dahulu kala kata encim cukup populer. Â Dan tentunya di kalangan etnis Betawi sendiri ada istilah Kebaya Encim yang sering dipakai oleh perempuan Etnis Tionghoa Peranakan.
Konon Tionghoa Peranakan merupakan sub Etnis Tionghoa yang tidak memiliki suku tertentu karena memiliki darah campuran dengan berbagai etnis di Nusantara.
Para perempuan ini kemudian mengadaptasi berbagai budaya lokal termasuk memakai kebaya dengan sentuhan Tionghoa sehingga kemudian disebut dengan kebaya encim karena kebanyakan yang memakai adalah perempuan yang telah pantas dipanggil encim alias bibi atau tante.
Nah pada era zaman dahulu alias zaman kuda gigit besi perempuan etnis Tionghoa yang memakai kebaya ini mendapat julukan encim kebaya.
Sementara ada juga perempuan etnis Tionghoa yang masih suka memakai pakaian khas Tiongkok yaitu memakai celana panjang dengan kaki sedikit cingkrang .
Nah untuk perempuan yang memakai celana ini dijuluki dengan encim celana.
Demikian sedikit kisah julukan untuk memanggil perempuan Tionghoa di masa lalu. Karena tidak tahu namanya kami hanya membedakan mereka sesuai dengan busana yang dipakai sehari- hari.
Sayangnya sekarang sudah sangat jarang ada Encim  Celana dan Encim Kebaya. Kalau pun masih ada usianya sudah lebih 80 tahunan sehingga sudah menjadi nenek nenek.