Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tertipu Janji Surga Khilafah yang Memabukkan

12 Februari 2020   10:19 Diperbarui: 12 Februari 2020   10:16 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata seluruh keluarga PBB mas Febri Febri Ramdani yang berjumlah 26 orang telah berangkat lebih dahulu ke Swedia dan meninggalkan Febri seorang diri di Indonesia 

Sementara Febri sendiri masih ragu atas surga dunia yang dijanjikan ISIS. Akhirnya dia terus mencari informasi tentang ISIS di internet dan mulai tergoda denhan tawaran pendidikan gratis, kesehatan gratis, rumah layak bebas kredit, dan sebagainya.

Selain itu dalam propaganda ISIS itu pula, sang khalifah memberi kebebasan bagi setiap pengikutnya untuk menentukan profesi atau pendidikan yang hendak dilakoni di Suriah---tak harus berperang.

Walau tidak sepenuhnya yakin, akhirnya rasa rindu itulah yang kemudian membawa Febri  ke bumi Syam selama sekitar 10 bulan.

Perjalanannya dimulai dengan pesawat Turkish Airlines yang terbang dari  Jakarta langsung ke Istanbul.

Setelah sempat 5 hari di Istanbul dia kemudian pergi ke perbatasan Suriah dan menyelundup masuk ke bumi ayam melalui jalan setapak .

Di Suriah Febri bahkan sempat tertangkap oleh kelompok lain yang berafiliasi kepada Al- Qaedah sebelum akhirnya bisa masuk ke kota Raqqah yang menjadi markas ISIS.

Ternyata yang dijumpai Febri adalah kota kota yang hancur karena peranh. Tidak ada pendidikan gratis dan juga surga yang dijanjikan, yang ada adalah neraka dunia .

Nasib akhirnya bisa mempertukarkan Febri dengan keluargamu walau pun sudah tidak utuh lagi karena sebagian telah  meninggal.

Dokpri
Dokpri
Bagaimana kelanjutan kisah Febri di bumi Syam?

Bagaimana dia akhirnya mampu lolos dari jebakan ISIS dan kembali ke tanah air?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun