Perjalanan di Armenia terasa belum lengkap jika tidak mampir ke monumen ikonik yang satu ini yaitu Garni Temple yang ada di kawasan Garni, propinsi Kotayk.
Karena itu sebelum mampir ke Geghard Monastery, supir sekaligus pemandu kami yang sebut saja bernama Stefan menghentikan kendaraan di Garni setelah sekitar 40 menit berkendara dari Yerevan.
![c4dd14c5-7b84-4288-ac99-117201d09b2b-5dfc3c98d541df2d496ff192.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/20/c4dd14c5-7b84-4288-ac99-117201d09b2b-5dfc3c98d541df2d496ff192.jpeg?t=o&v=770)
"Tiket  untuk mahasiswa harga nya hanya 125 Dram" demikian ucap Stefan dalam bahasa Rusia campur Inggris.
![15e3f7c9-6ce4-4a77-b9f1-19acab4f89d9-5dfc3d9f097f36390810ca82.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/20/15e3f7c9-6ce4-4a77-b9f1-19acab4f89d9-5dfc3d9f097f36390810ca82.jpeg?t=o&v=770)
Lumayan bisa menghemat 1375 Dram alias sekitar 40 ribu rupiah lebih. Â Tiket masuk di Armenia memang cukup ramah kantong bagi pelajar dan mahasiswa loh.
![b605030b-8571-48af-bf82-608a865d5db9-5dfc3d72d541df7898294452.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/20/b605030b-8571-48af-bf82-608a865d5db9-5dfc3d72d541df7898294452.jpeg?t=o&v=770)
Di kejauhan nampak bangunan utama Garni Temple yang membuat mata tidak percaya . Kita bagaikan berada di Acropolis dengan Parthenon nan gagah puncaknya .
Dari kejauhan bangunan dengan arsitektur Greko Romawi ini sangat menawan . Ukurannya memang tergolong mini dibandingkan bangunan serupa di Yunani atau Italia. Namun kondisinya sangat sempurna walau memang hasil restorasi.
Di depan taman bunga kami sempat berfoto dan mengabadikan momen yang khas di perbukitan Armenia ini.
Berdasarkan papan informasi yang ada asal mual Garbi Temple ini memang masih menjadi misteri sejarah.