Pada tanggal 21 Mei 2019, Saya sempatkan diri  hadir di acara Nangkring Kompasiana dengan GPN dan Jaringan Prima di Cafe  Olivier, Grand Indonesia Jakarta.
Acara ini bertemakan "Milenial Cerdas Dukung GPN Dengan Jaringan Prima" yang menghadirkan pembicara yang berkompeten dibidangnya, salah satunya Mbak  Marischa Prudence yang merupakan seorang travel blogger generasi Milenial. Selain itu ada juga Bapak Suryono Hidayat dari Jaringan Prima.
Tentu saja secara umur saya sudah tidak termasuk generasi milenial. Namun untuk semangat dan gaya hidup, tentu saja masih boleh bersenang diri dengan menganggap selalu berusia remaja.
Berbicara mengenai kemajuan teknologi perbankan, barangkali banyak generasi milenial yang belum tahu bahwa ATM pertama hadir di Indonesia sekitar akhir tahun 1989 an. Pada saat itu bahkan tidak semua orang bisa otomatis mendapatkan kartu ATM.
Salah satu bank yang pertama kali menerbitkan ATM adalah bank swasta terbesar di Indonesia dan menyaratkan kita mempunya saldo minimum 2, 5 juta Rupiah yang harus diendapkan beberapa bulan utuk hanya memiiki kartu ATM. Bahkan jumlah mesin ATM pun masih bisa dihitung dengan jari.
Dan kemampuan kartu ATM pada saat itu baru hanya sekedar tarik uang tunai dan cek saldo. Menu transfer sendiri baru aktif seteah beberapa tahun kemudian.
Teknologi terus berkembang dan pada tahu 1990-an hingga akhir abad ke 20 ATM sudah menjamur di Indonesia dan kemampuannya pun sudah banyak termasuk transfer antar Bank. Namun pada saat itu internet banking atau mobile Banking sendiri masih jarang.
Dengan kemampuan tarik tunai itu, beberapa kartu sudah dilengkapi jaringan yang memungkinkan kitam enarik uang tunai di luar negri. Â Â Tentunya sangat bermanfaat bia kita kehabisan uang tunai atau memang tidak mau membawa uang tunai terlalu banak ketika bepergian ke Luar Negri. Hal ini [ernah saya alami sendiri dalam suatu perjalanan yang kurang direncakan ke Amman, Yordania.