Pagi itu, cuaca di pertengahan Maret di kota Istanbul masih lumayan sejuk. Saya mulai perjalanan dari sekitar halte tram Beyazit tidak jauh dari kompleks Grand Bazaar yang terkenal di kawasan Sultan Ahmet, bagian kota tua Istanbul, dimana terdapat banyak sekali tempat-temat besejarah peninggalan Dinasti Ottoman.
Perjalanan menuju masjid Sulaymaniyeh, dilanjutkan dengan berjalan kali melewati jalan-kecil dan mendaki bukit. Maklum, masjid ini memang terletak di salah satu dari 7 bukit yang terdapat di Istanbul.
Namun, perjalanan kali ini dimulai dari halaman belakang masjid dimana terdapat beberapa Mausoleum (Monumen Makam) dan kompleks pemakaman keluarga kerajaan.
Mausoleum yang pertama adalah milik Sultan Sulaiman I yang terkenal dengan nama Sulaiman the Magnificent dan juga Sulaiman Al Qanuni (Pembuat Hukum). Tempatnya begitu indah dengan sebuah kubah dan hiasan-hiasan berbentuk relung.
Di depan Mausoleum ini ada sebuah papan informasi yang mengisahkan secara singat jalan hidupnya yang sangat menginspirasi.
Dikisahkan bahwa Roxelane dilahirkan di sebuah kota kecil yang dulu termasuk wilayah Polandia, namun sekarang termasuk wilayah Ukraina. Nama aslinya adalah Alexandar Lisowska dan konon merupakan putri seorang pendeta kristen ortodoks.
Nasib membawa Alexandra atau juga Anastasia ini menjadi budak yang di bawah seorang Tatar dari Crimea ke Istanbul. Di Istanbul, Alexandra kemudian dijual dan dijadikan selir di istana sultan.
Sementara Sultan Sulaiman sendiri, menurut cerita naik tahta pada 1520, yang disebabkan kematian mendadak dari ayahnya yaitu Sultan Salim I. Pada Sept 1520 inilah dia pertama kali bertemu dengan Alexandra dan kemudain tidak memerlukan waktu lama, Alexandra segera menjadi selir favorit Sultan yang memerintah Ottoman paling lama ini, yaitu selama 46 tahun, dari 1520 sampai 1566.
Alexandra kemudian dinamakan Hurrem yang berarti orang yang selalu bahagia oleh Sultan dan memberikan 6 orang anak buat Sultan. Salah satunya yaitu Salim II kemudian diangkat menjadi sultan.
Berbentuk bundar dengan sebuah kubah yang cukup megah. Ada banyak jendela yang memebrikan cahaya alamiah di dalam ruangan Mausoleum. Di atas jendela juga dihias dengan kaligrafi dari keramik yang menawan.
Di dalam Mausoleum selain makam permaisuri juga ada beberapa makam lain. Sebuah denah kecil menceritaka siapa saja yang dimakamkan disini.