Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Kecil Merajut Mozaik Lima Masjid dari Pelosok Dunia

31 Desember 2017   22:51 Diperbarui: 31 Desember 2017   22:58 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat dengan buku "Mengembara ke Masjid-Masjid di Pelosok Dunia" yang diterbitkan pada Desember 2015 dan versi revisinya yang berjudul "1001 Masjid di 5 Benua" yang terbit pada 2016?

Kedua buku tersebut merupakan kompilasi kisah perjalanan Taufikuieks mengunjungi berbagai macam masjid di seantero bumi ini. Dan pada 2017 ini penulis  sempat berkunjung ke beberapa negara termasuk berkunjung ke masjid-masjidnya yang unik.

749d7c30-9d0b-11e7-9c3b-8e901839ece0-5a49050dbde57517dc12b072.jpg
749d7c30-9d0b-11e7-9c3b-8e901839ece0-5a49050dbde57517dc12b072.jpg
Perjalanan kita mulai dari Baku, ibu kota Republik Azeribaijan yang merupakan negri pecahan Uni Soviet. Di kota yang terletak di tepi Laut Kaspia ini, Taufik sempat mampr ke sebuah masjid yang keindahannya bagai istana. Namun masid yang diberi nama Masjid Heydar ini juga sangat sepi dan bahkan ruang sholat utamanya tidak setiap hari dibuka untuk umum.

Artikel berjudul "Begini Suasana Masjid Megah nan Sepi dengan Dua Imam di Azerbaijan" ini dimuat pada 25 Desember 2017 dan menceritakan perjalanan penulis,  ke Baku, Azerbaijan di akhir November 2017 lalu.  Penulis merasa beruntung memiliki kesempatan untuk melihat dengan mata kepala sendiri ruang sholat masjid yang diresmikan oleh Presiden Ilham Aliyev pada Desember 2014 lalu.

0e307f28-4171-4826-af96-0c3b7ea903e3-169-5a49056ff1334411ed6f3e52.jpg
0e307f28-4171-4826-af96-0c3b7ea903e3-169-5a49056ff1334411ed6f3e52.jpg
Dengan cukup rinci, Taufik menggambarkan bangunan masjid, ruangan sholat serta bentuk masjid dengan empat menara dan dua kubah nya yang indah serta ukiran ala Shirvasan dan Absheron yang cantik. Selain itu, keunikan masjid ini adalah ditunjuknya dua orang pemimpin sekte dalam Islam yaitu seorang Imam Sunni dan Akhund Syiah. 

Kisah tentang masjid kedua yang diceritakan pengembara masjid ini adalah tentang sebuah masjid di ujung selatan bumi kita ini. Yaitu sebuah kota di South Island, Selandia Baru yaitu Dunedin.

01children2-master675-5a49056ddd0fa80b464d6712.jpg
01children2-master675-5a49056ddd0fa80b464d6712.jpg
Masjidnya sendiri sederhana, bernama Masjid Al-Huda yang berfungsi sekaligus sebagai Islamic Centre.  Masjid yang terletak di Clyde Street ini memang sepi. Sewaktu Taufik berkunjung kesana , tidak ada seorang pun di masjid ini.

Diceritakan juga dengan menarik bahwa masjid ini sebenarnya diperuntukan sebagai sebuah gedung olahraga terbukti dengan bentuk yang mirip aula besar dengan lantai dari kayu berwarna coklat. Arah kiblatnya juga miring dan tidak sesuai dengan dinding gedung. Namun yang paling menarik adalah tulisan di ruang sholat wanita yang menjelaskan adanya 120 ribu nabi.

01children1sub-superjumbo-5a490579bde57517dc12b074.jpg
01children1sub-superjumbo-5a490579bde57517dc12b074.jpg
Tidak mengherankan kalau artikel menarik yang diganjar artikel utama ini diberi judul  'Berjumpa dengan 120 Ribu Nabi di Masjid Paling Selatan di Muka Bumi' Maklum masjid ini memang pernah menyandang status sebagai masjid paling selatan di Pulau Selatan di negri Selandia Baru. Artkel i ini diterbitkan pada 17 Oktober 2017 dan mengisahkan perjalanan Taufik pada awal Oktober 2017 lalu.

Dari Dunedin, kita melanglang buana terbang ke Jepang. Menuju ke bagian selatan negri matahari terbit yaitu Okinawa.  Okinawa sendiri merupakan bagian negri Jepang yang paling berbeda. Maklum karena Okinawa memiliki bahasa sendiri dan baru bergabung dengan Jepang di akhir abad ke 19.

Dari Okinawa, Taufik menceritakan perjalanannya mencari masjid hingga ke kawasaan University of Ryukyus yang lumayan jauh di luar kota Naha. Setelah cukup lama mencari dan bertanya-tanya, untungnya Taufik bertemu dengan seorang perempuan muda yang bisa berbahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun