Masih ingat dengan buku "Mengembara ke Masjid-Masjid di Pelosok Dunia" yang diterbitkan pada Desember 2015 dan versi revisinya yang berjudul "1001 Masjid di 5 Benua" yang terbit pada 2016?
Kedua buku tersebut merupakan kompilasi kisah perjalanan Taufikuieks mengunjungi berbagai macam masjid di seantero bumi ini. Dan pada 2017 ini penulis  sempat berkunjung ke beberapa negara termasuk berkunjung ke masjid-masjidnya yang unik.
Artikel berjudul "Begini Suasana Masjid Megah nan Sepi dengan Dua Imam di Azerbaijan" ini dimuat pada 25 Desember 2017 dan menceritakan perjalanan penulis, Â ke Baku, Azerbaijan di akhir November 2017 lalu. Â Penulis merasa beruntung memiliki kesempatan untuk melihat dengan mata kepala sendiri ruang sholat masjid yang diresmikan oleh Presiden Ilham Aliyev pada Desember 2014 lalu.
Kisah tentang masjid kedua yang diceritakan pengembara masjid ini adalah tentang sebuah masjid di ujung selatan bumi kita ini. Yaitu sebuah kota di South Island, Selandia Baru yaitu Dunedin.
Diceritakan juga dengan menarik bahwa masjid ini sebenarnya diperuntukan sebagai sebuah gedung olahraga terbukti dengan bentuk yang mirip aula besar dengan lantai dari kayu berwarna coklat. Arah kiblatnya juga miring dan tidak sesuai dengan dinding gedung. Namun yang paling menarik adalah tulisan di ruang sholat wanita yang menjelaskan adanya 120 ribu nabi.
Dari Dunedin, kita melanglang buana terbang ke Jepang. Menuju ke bagian selatan negri matahari terbit yaitu Okinawa. Â Okinawa sendiri merupakan bagian negri Jepang yang paling berbeda. Maklum karena Okinawa memiliki bahasa sendiri dan baru bergabung dengan Jepang di akhir abad ke 19.
Dari Okinawa, Taufik menceritakan perjalanannya mencari masjid hingga ke kawasaan University of Ryukyus yang lumayan jauh di luar kota Naha. Setelah cukup lama mencari dan bertanya-tanya, untungnya Taufik bertemu dengan seorang perempuan muda yang bisa berbahasa Inggris.