Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Benturan Paham Kiri dan Kanan dalam Lukisan di Rockefeller Plaza, New York

20 September 2017   18:59 Diperbarui: 21 September 2017   16:36 2870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rockofeller Centre merupakan salah satu kompleks pencakar langit di tengah kota New York yang pada saat dibangun pada awal tahun 1930-an disebut sebagai "City within a fCity" oleh pemiliknya, pengusaha kaya yang sangat terkenal, John D. Rockefeller.

Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Kompleks ini terdiri dari 19 gedung pencakar langit yang terlatak di antara 48th Avenue dan 51th Avenue dan juga antara 5th Avenue dan 6th Avenue. Di sinilah saya berada, Di antara gedung-gedung jangkung model art deco dengan plaza yang cantik, ramai, menawan dan juga angkuh.
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Di salah satu plaza, yang merupakan ruang terbuka yang luas dengan deretan bendera Amerika yang berkibar gagah, terdapat air mancur, patung, prasasti dan juga cafe dan toko-toko mewah.

Sebuah patung berlapiskan emas tampak berkilauan diterpa mentari senja. Ternyata ini adalah patung bernama "Prometheus", yang merupakan salah satu dewa dari mitologi Yunani. Patung ini dibuat oleh pemahat Amerika terkenal Paul Manship.

Konon Patung ini merupakan karya seni paling populer di Rockefeller Centre. Terletak di bagian atas Lower Plaza yang selalu ramai. Di bagian belakang patung itu, pada prasasti dari granit merah dipahat kata-kata "Prometheus, Teacher in Every Art, Brought the Fire That Hath Proved to Mortals a Means to Mighty End."

Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Perjalanan di ruang terbuka terus berlanjut. Saya kemudian menyusuri taman dengan beberapa air mancur dan kolam-kolam yang indah. Inilah yang dinamakan Channel Gardens yang juga dihiasi patung-patung yang indah.
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Di salah satu dinding juga ada sebuah prasasti yang menyatakan bahwa Rockefeller Centre dinyatakan sebagai "National Historic Kandmark" karena di dalam kompleks ini berisi banyak bangunan dan benda yang penting dalam sejarah Amerika Serikat. Prasasti ini dibuat pada 1987.
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Masih di sekitar plaza, ada sebuah prasasti yang terukir kata-kata mutiara yang diungkapkan oleh Jon D Rockefller. Ada 10 pernyataan yang semuanya dimulai dengan kata "I Believe". Di sini saya kutip baris pertama dan terakhir saja yang berbunyi :

"I believe in the supreme worth of the individual and in his right to life, liberty, and the pursuit of happiness", dan

"I believe that love is the greatest thing in the world; that it alone can overcome hate; that right can and will triumph over might". Indah sekali baris terakhir yang mengagungkan cinta yang dapat mengalahkan benci dan kebenaran yang dapat mengalahkan kekuasaan.

Puas bermain di plaza, rasa penasaran membawa saya masuk ke dalam gedung utama yaitu 30 Rockefeller Plaza. Gedung berlantai 70 setinggi 266 meter ini merupakan pusat dan gedung terpenting di Rockefeller Center. Di atas pintu gerbangnya tertulis "Wisdom and Knowledge Shall be the Stability of Thy Times", yang ternyata merupakan cuplikan dari ayat-ayat Alkitab.

Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Masuk ke lobbi gedung, saya terpana dengan kemegahan dan juga hiasan yang ada. Banyak mural atau lukisan dinding yang merupakan karya seni yang tidak ternilai harganya. Yang pertama menyambut adalah lukisan dinding berjudul "American Progress" yang dilukis pada 1937 oleh pelukis Spanyol terkenal Jose Maria Sert.

Ada cerita tersendiri tentang lukisan di dinding lobbi 30 Rockefller Plaza ini. Sebelum Sert melukis "American Progress", di tempat ini aslinya ada lukisan dinding berjudul "Man at the Crossroads" ciptaan pelukis kondang Mexico, Diego Rivera.

Pada 1932, Diego Riviera ditugaskan untuk melukis dinding lobby 30 Rockofeller ini. Walaupun Diego Riviera sudah terkenal sebagai seniman yang condong ke kiri, namun Rockefeller berkeinginan mengumpulkan karya-karya terhebat pada masa itu.

Namun, ketika lukisan hampir selesai pada 1934, Rockefeller merasa tidak senang dengan lukisan Diego Riviera karena terlalu menonjolkan paham politik yang cenderung ke komunis. Apalagi ditampilkan juga gambar Lenin di bagian pojok kiri lukisan ini. Ketika diminta untuk menghapus gambar Lenin, Diego berkata bahwa, "Ini lukisan saya". Sontak Rockofeller pun menjawab, "Ini dinding saya".

Akhirnya pada 1934 itu juga, lukisan kemudian dihapus dari dinding lobby dan kemudian diganti dengan lukisan "American Progress". Sementara Diego Riviera kemudian membuat duplikat lukisan ini dengan judul "Man, Controller of the Universe" di "Palacio de Bellas Artes", Kota Meksiko. Saya sendiri teringat penah mampir ke gedung indah di Ibu Kota Meksiko lebih dari 10 tahun yang lalu.

Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Di gedung pencakar langit yang sudah berusia lebih 80 tahun ini saya termenung betapa seni bagaimana pun indahnya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh paham politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun