Rockofeller Centre merupakan salah satu kompleks pencakar langit di tengah kota New York yang pada saat dibangun pada awal tahun 1930-an disebut sebagai "City within a fCity" oleh pemiliknya, pengusaha kaya yang sangat terkenal, John D. Rockefeller.
Sebuah patung berlapiskan emas tampak berkilauan diterpa mentari senja. Ternyata ini adalah patung bernama "Prometheus", yang merupakan salah satu dewa dari mitologi Yunani. Patung ini dibuat oleh pemahat Amerika terkenal Paul Manship.
Konon Patung ini merupakan karya seni paling populer di Rockefeller Centre. Terletak di bagian atas Lower Plaza yang selalu ramai. Di bagian belakang patung itu, pada prasasti dari granit merah dipahat kata-kata "Prometheus, Teacher in Every Art, Brought the Fire That Hath Proved to Mortals a Means to Mighty End."
"I believe in the supreme worth of the individual and in his right to life, liberty, and the pursuit of happiness", dan
"I believe that love is the greatest thing in the world; that it alone can overcome hate; that right can and will triumph over might". Indah sekali baris terakhir yang mengagungkan cinta yang dapat mengalahkan benci dan kebenaran yang dapat mengalahkan kekuasaan.
Puas bermain di plaza, rasa penasaran membawa saya masuk ke dalam gedung utama yaitu 30 Rockefeller Plaza. Gedung berlantai 70 setinggi 266 meter ini merupakan pusat dan gedung terpenting di Rockefeller Center. Di atas pintu gerbangnya tertulis "Wisdom and Knowledge Shall be the Stability of Thy Times", yang ternyata merupakan cuplikan dari ayat-ayat Alkitab.
Ada cerita tersendiri tentang lukisan di dinding lobbi 30 Rockefller Plaza ini. Sebelum Sert melukis "American Progress", di tempat ini aslinya ada lukisan dinding berjudul "Man at the Crossroads" ciptaan pelukis kondang Mexico, Diego Rivera.
Pada 1932, Diego Riviera ditugaskan untuk melukis dinding lobby 30 Rockofeller ini. Walaupun Diego Riviera sudah terkenal sebagai seniman yang condong ke kiri, namun Rockefeller berkeinginan mengumpulkan karya-karya terhebat pada masa itu.
Namun, ketika lukisan hampir selesai pada 1934, Rockefeller merasa tidak senang dengan lukisan Diego Riviera karena terlalu menonjolkan paham politik yang cenderung ke komunis. Apalagi ditampilkan juga gambar Lenin di bagian pojok kiri lukisan ini. Ketika diminta untuk menghapus gambar Lenin, Diego berkata bahwa, "Ini lukisan saya". Sontak Rockofeller pun menjawab, "Ini dinding saya".
Akhirnya pada 1934 itu juga, lukisan kemudian dihapus dari dinding lobby dan kemudian diganti dengan lukisan "American Progress". Sementara Diego Riviera kemudian membuat duplikat lukisan ini dengan judul "Man, Controller of the Universe" di "Palacio de Bellas Artes", Kota Meksiko. Saya sendiri teringat penah mampir ke gedung indah di Ibu Kota Meksiko lebih dari 10 tahun yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H