Pengembaraan di kota New York terus berlanjut setelah sejenak mampir ke Masjid indah berlantai lima di One Riverside. Dan seperti biasa perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan trasnportasi favorit yang anti macet, yaitu Subway. Tujuan kita kali ini adalah 5th avenue dan kawasan Rockofeller Plaza yang merupakan kawasan paling mahal dan juga tempat belanja paling bergengsi di Manhattan.
Akhir Desember kian dekat, suasana Natal dan Tahun Baru ada dimana-maa. Pohon-pohon Natal raksasa dengan hiasan lampu yang germerlap mebuat hawa dingin menjadi hangat. Apalgi dengan ramainya manusia disini. Berjalan pun kita harus hati-hati, karena setiap saat bisa saja bertabrakan dengan pejalan kaki yang lain.
Â
Bahkan mau mencari tepat duduk ataupun ke toilet harus antri cukup lama. Sehingga akhirnya kami kembali keluar dan berjalan sepanjang 5th Avenue. Sebagian jalan di tutup polisi dan beberapa halte bus juga tidak difungsikan sepanjang 5th Avenue. Di sebuah persimpangan jalan, banyak orang berkerumun dan menyaksikan film layar lebar berupa lampu yang ditayangkan di depan gedung pencakar langit. Filmya hanya musikal bertemakan natal dan Tahun Baru . Namun orang-orang tetap antusias menontonya. Lucunya seorang polisi bahkan berteriak bahwa yang mereka lihat hanyalah lampu. He he.
Asyiknya setelah tidak menemukan benda yang mencurigakan di dalam ransel, polisi kemudian mengembalikan tas dan membuka pintu keluar sehingga kita bisa masuk tanda mengguakan tiket alias naik subway secara gratis. Sebenarnya tidak ada manfaatnya juga karena kita sudah punya tiket langganan yang berlaku seama satu minggu. Tapi lumayan bisa masuk ke peron tanpa menggesek tiket.
Suasana di dalam stasiun juga tambah ramai dengan adanya pengamen yang menghibur penupang yang lalu lalang. Salah satunya adalah sekelompok pemuda bewajah Asia yang memainkan organ dengan lagu-lagu pop yang riang. Di depan organ itu dihamparkan tas yang berisi DVD yang ternyat dijual dengan harga USD 20.
Stasiun 42nd Street Times Squarememang sangat ramai. Dan di dalamnya kita dapat berjalan kaki menuju ke Stasiun PABT 8th Avenue meaui lorong yang juga selalu ramai. Selain ramai dengan penumpang, ada juga hasan berupa mural atau lukisan tembok yang menarik karena penuh dengan warna-warni yang memberi kesan riang.
Kami muncul di 8th Avenue. Suasana malam masih sangat ramai. Taxi-taxi kuning berderet d tepin jalan menanti penumpang. Toko-toko masih ramai buka dengan neon dan lampu-lampu yang terus menyala. Di tepi jalan, banyak juga pedagang kaki lima dengan grobak yang menjual makanan kecil khas New York yaitu pretzel. Harganya 5 USD untuk 3 buah pretzel yang ukurannya lumayan besar. Didekatnya ada juga pelukis jalanan yang sedang asyik melukis wajah orang-orang yang memang minta dilukis dengan model kartun. Harga nya sekitar 15 sampai dengan 20 USD per lukisan.
Salah satu tempat menarik di kawasan Times Square adalah Museum Madame Tussaud yang berisi patung lilin tokoh-tokoh terkenal di dunia. Selain itu ada juga museum Ripley , Believe it or Not yang bermandikan cahaya di malam hari. Kami terus meyurui 8th Avenue dn kemudian belok kanan di West 44 th street dan memasuki kawasan yng disebut Theatre district dimana banyak terdapat teater dan hiburan malam yang membuat kota Neyw York ini dijuluki sebagai kota yang tidak pernah tidur.
Â