Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pizza Zanzibar, Kebab Suriah, dan Kelapa Muda di Forodhani Garden

24 Juni 2015   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Senja sudah menjelang ketika perahu kami siap-siap meninggalkan Prison Island alias Pulau Changuu. Di pantai dan sekitar dermaga masih banyak wsiatawan yang berantai atau berenang di air samudra Hindia yang bening bak kristal di pantau barat benua Afrika ini.


Perjalanan menuju Stone town kali ini lebih cepat, dalam waktu sekitar 20 menit perahu kami sudah merapat ke pulau utama di Zanzibar dengan berlatar belakang pemandangan bangunan ta di Stone Town. Kali ini kita merapat di dekat pelabuhan Ferry yang menuju ke Dar Es Salaam, tepatnya di dermaga dekat Forodhani Garden.


Selepas mendarat, saya sempat melihat orang yang punya perahu minta ongkos ke Zeus, dan akhinya kami memberi uang sebesar 35 Ribu Shilling. Di taman yang letaknya persis di depan House of Wonder atau Beit Al Ajaib ini mulai ramai dengan gerai-gerai kaki lima. Senja itu, puluhan pedagang sibuk menjual kuliner khas Zanzibar serta sea food yang selalu ramai dikunjungi baik penduduk lokal maupun turis mancanegara.


“Hati-hati membeli seafood, karena ada yang sudah lama tidak laku dan terus dijual,” demikian nasehat Zeus ketika kami window shopping dari satu gerai ke gerai yang lainnya. Hamir semua jenis makanan dan minuman ada di tempat ini, tinggal pilih saja dan semuanya sudah siap saji atau ada juga yang baru dipersiapkan alias dimasak atau digoreng ketika kami memesannya.


Kami sempat mampir ke tukang penjual minuman di mana kelapa muda segar dan juga buah-buah manisan seperti kedondong, mangga dipajang begitu saja di meja kecil yang beratapkan langit biru Pulau Zanzibar. Kelapa muda dengan airnya yang segar dapat dinikmati dengan harga 1000 Shilling saja per buah. Itu juga karena Zeus yang membeli dan menggunaan Bahasa Swahili. Konon khabarnya wisatawan yang memakai bahasa Inggris akan dikenakan tarif yang bisa dua atau tiga kali lebih mahal di tempat ini.


Selepas menikmati kelapa muda yang segar, dan duduk di kursi taman yang tersedia, tinggal memilih jenis makanan yang akan disantap senja itu. Banyak sekali jenis makanan laut seperti ikan, cumi-cumi dan kepiting. Terlihat lezat menggoda selera, namun karena kita tidak tahu apakah masih segar atau sudah beberapa hari, akhirnya pilihan jatuh ke sawarma yang baru saja dipersiapkan untuk dibakar.


“Mohamad Muarab Shawarma from Siria,” demikian tertera pada papan di depan gerai shawarma yang pada saat itu penjualnya sedang sibuk mempersiapkan potongan daging ayam yang sudah berbentuk silinder raksasa yang bulat dan panjang serta api membara di sekitarnya. Daging ayam tersebut masih tampak warna putihnya dan masih memerlukan waktu cukup lama untuk membat lapisan paling luarnya menjadi matang dengan terus diputar-putar untuk bergantian mendapatkan hawa panas dari api.

Harga Shawarma per porsinya 3500 SHS atau Shilling Tanzania atau sekitar 30 Ribu Rupiah, saya memesan 3 porsi dan sambil menunggu sempat melihat-lihat ke gerai yang lainnya. Tidak jauh dari situ ada juga penjual tebu yang dijual per gelas dalam berbagai ukuran. Gelas ukuran sedang harganya 1000 Shilling dan akhirnya kami juga memesan tebu ini untuk teman makan Shawarma.


Shawarma dari Syria ini cukup untuk sementara menipu cacing-cacing kelaparan yang ada dalam perut kami. Namun ketika melihat di sudut lain ada yang menjual seafood gorengan dan kentang goreng, saya juga sempat mampir dan membeli sebungkus kentang goreng. Lumayan untuk ikut mengganjal perut sampai esok pagi. Kali ini cukup 2000 Shilling per porsi besar.

Namun yang paling menarik di antara sekian banyak gerai makanan yang ada di taman yang berada di tepian laut di Stone Town ini adalah sebuah gerai yang menjual Zanzibar Pizza. Nama gelarnya adalah Mr. Sweet. Ternyata pizza versi Zanzibar ini juga tersedia dalam berbagai ukuran dan juga rasa seperti daging sapi, keju tomat, sayuran, dan juga ikan, ayam. Tentu saja ada juga rasa kacang, pisang, dan bahkan kelapa dan nanas.


Perjalanan senja hingga malam di Forodhani Garden memang cukup berkesan. Selain berkenalan dengan kehidupan sehari-hari di ibu kota Zanzibar, kita juga bisa berkenalan dengan beberapa makanan khas termasuk Pizza Zanzibar.
Anda tertarik untuk mencicipi? Saya nantikan di depan House of Wonder atau Rumah ajaib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun