Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Naik Taksi Paling Mahal di Dunia di Dar Es Salaam

18 Mei 2015   12:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan kali in membawa saya ke sebuah negri yang termasuk kawasan East African Community , yaitu Tanzania. Negri yang sewaktu merdeka di tahun 1961 bernama Tanganyika dan kemudian pada tahun 1964 bergabung dengan Zanzibar dengan nama baru yang juga gabungan yaitu “United Republic of Tanzania dengan presidentnya yang terkenal yaitu Julius Nyerere.

1431925870771347735
1431925870771347735

Setelah terbang lebih dari 6 jam dari Dubai, pesawat saya pun mendarat mulus di Julius Nyerere International Airport yang menjadi pintu gerbang negriTanzania dan juga Dar Es Salaam, kota terbesar di Tanzania sekaligus ibukota Safari di Afrika Timur.Dinamkan ibukota Safari karena kebanyakan pelancong mampir ke Dar Es Salaa untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke kota-kota lain di Tanzania untuk bersafari melihat hewan-hewan liar dan langka khas Afrika di habitat aslinya.Siapa yang tidak kenal Serengeti National Park ataupun Ngorongoro Crater yang menjadi tujuan utama wisata di Tanzania.

14319259131316615838
14319259131316615838

Untuk pergi ke Tanzania, pemegang paspor Indonesia bisa mendapatkan Visa on Arrival dengan membayar 50 USD di Bandara International Julus Nyerere.Antrian lumayan panjang, namun prosesnya cukup cepat. Selain itu, juga diperlukan vaksinasi yellow fever yang kebetulan sudah saya miliki sewaktu berkunjung ke Kenya dan Rwanda beberapa tahun lalu dan Vaksinasidemam kuning ini memangberlaku selama sepuluh tahun.

14319259632088446195
14319259632088446195

Setelah lewat imigrasi dan bea cukai, saya sampai di terminal kedatangan , menukarkan uang Shilling Tanzania yang jugasalah satunya bergambarAbeid Amani Karume , yang merupakan presiden pertama Zanzibar sekaligus wakil presiden pertama Tanzania ketika Tanganyika dan Zanzibar bergabung.

Setelah itu, saya pun berkunjung ke kantor perwakilan salah satu airline domestik untuk melanjutkan penerbangan ke Kilimanjaro.Maklum tujuan pertama saya memang bukan kota Dar Es Salaam yang berarti Rumah Perdamaian ini, melainkan kota Arusha yang akan menjadi basis untuk bersafari di Lake Manyara dan juga Ngorongoro.

1431926028498629099
1431926028498629099

Karibu, yang berarti selamat datang dalam bahasa Swahili, menjadi kata yang paling saya dengar selama transit di Bandara Julius Nyerere ini, termasuk ketika membeli sim card lokal yang selain bisa digunakan untuk menelpon dan sms juga bisa suguanakn untuk internet dengan kuota 2 Giga yang cukup selama satu minggu. Harganya cukup ekonomis karena hanya perlu mengeluraka uanng 11 ribu Shilling saja.

14319263321151181121
14319263321151181121

Dikarenakan waktu keberangkatan ke Kilimanjaro masih cukup lama, saya sempatkan mengembara di terminal ini untuk melihat-lihat toko-toko, tempat penukaran uang, dan jugaDar Es Salaam Tourist Information Centre yang berbentuk sebuah kios kecil yang terlihat sepi.

1431926176918770258
1431926176918770258

Di sebelahnya terdapat sebuah taxi stand yang berisi sebuah daftar harga ongkos taksi ke beberapa tempat baik di pusat kota Dar Es Salaam maupun kota-kota lain di sekitarnya.Yang mengejutkan saya adalah adanya diskriminasi dan juga perbedaan untuk residence alias penduduk dan pendatang alias visitor. Untuk penduduk setempat dikenakan tarif dalam mata uang Shilling sedangkan untuk pendatang menggunakan mata uang US Dollar.

1431926226339090048
1431926226339090048

Akibatnya untuk sampai ke pusat kota Dar Es Salaam yangjaraknya hanya sekitar 10 km dari Bandara ini, untuk visitor dikenakan tarif 30 USD, sedangkan untuk penduduk atau residence hanya 10 Ribu Shilling saja.Saya cuku terkejut karena perbedaannnya yang hampir 6 kali lipat karena nilai tengah tukar pada Mei 2015 ini adalah sekitar 2000 Shilling Tanzania untuk setiap US Dollar.Jadi alau orang lokal bisa naik dengan 10 Ribu Shilling sedangkan pendatang harus membayar 30 USD atau sekitar 60 Ribu Shilling.

1431926374239242816
1431926374239242816

Kalau selama ini, perbedaan atau diskriminasi dengan alasan penduduk lokal atau pendatang biasanya hanya terdapat di tempat-tempat wisata, maka di Dar Es Salaam sudah merembet ke ongkos taksi dan juga menurut info yang saya dapat pada ongkos ferry dari Dar Es Salaam ke Zanzibar.

Menurut saya naik taksi sejauh 10 kilometer dengan ongkos 30 USD memang merupakan salah satu tarif taksi paling mahal di dunia!

Dar Es Salaam, Medio Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun