Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Makam Laksamana Cheng Ho Ada di Cirebon?

10 Maret 2015   08:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cirebon merupakan kota yang terletak di Jawa Barat , namun dengan sentuhan Jawa Tengah yang kental. Sehingga perpaduan budaya Jawa dan Sunda sangat terasa sekali di kota pesisir Laut Jawa yang juga terkenal dengan sebutan Kota Udang ini. Salah satu obyek wisata yang tidak boleh kita lewatkan kalau mampir ke kota ini adalah Taman Sari Gua Sunyaragi yang terletak tidak jauh dari pusat kota Cirebon di pinggir jalan By Pass Brigjen Dharsono.

14259507781017014940
14259507781017014940

Hari masih pagi ketika kendaraan kami tiba di tempat parkir obyek wisata budaya andalan Cirebon ini.Sudah ada beberapa calon pengunjung yang terlihat meramaikan beberapa lapak makanan dan minuman yang ada.Karena belum sempat sarapan pagi, akhirnya kunjungan di Taman Sunyaragi ini diawali dengan mampir sebentar di salah satu lapak tadi.

1425950812604345662
1425950812604345662

Setelah membayar tiket masuk seharga Rp 8000 ribu per orang dan mengisi buku tamu, kami ditawarkan jasa pemandu yang kebetulan dan kebetulan yang menemani kami selama berannjangsana ke Taman Sari ini adalah seorang “guide” paling senior yang sudah berusia sekitar 65 tahun dan juga bertugas sebagai kepala pemandu wisatawa di tempat ini.

14259508392000149200
14259508392000149200

Dengan suaranya yang pelan dan sekali-kali diselingi dengan kalimat-kalimat dalam Bahasa Inggris yang fasih, sang Bapak bercerita panjang lebar tentang obyek wisata yang menurut salah satu versi mulai dibangun pada pertengahan pertama abad ke 16 dan menjadi tempat bermeditasi para sultan Cirebon.

1425950874932513505
1425950874932513505

Bangunan yang paling baru di kompleks ini adalah Panggung Budaya Sunyaragi yang dibangun pada tahun 1980 an dan digunakan sebagai tempat pementasan tari dan seni budaya.Yang membuat situs budaya ini sangat unik dan khas adalah bahan utamanya yang mendominasi seluruh bangunan yaitu batu karang.

14259509081532502270
14259509081532502270

Perjalanan ditemani dengan cerit-cerita yang menarik dari pemandu senior membuat kita seakan-akan kembali ke zaman para sultan Cirebon masih sering bermeditasi di tempat ini. Bahkan ada sebuah kisah dimana di dalam meditasinya, jiwa sang sultan dapat mengembara sampai ke negri Cina sementara raganya tetap berada di Cirebon.

1425950953449893967
1425950953449893967

Pengaruh budaya Hindu, tradisi lokal Jawa dan Sunda, Cina, Eropah dan Islam berpadu dengan harmonis di tempat ini.Ada berbagai gua, bangsal, dan juga bangunan pesanggrahan yang dapat kita kunjungi dan juga ada sebuah tempat dimana kita dapat berdoa dan sekaligus menyumbangkan uang agar doa kita tercapai.Sebuah patung Perawan Sunti yang terletak di depan Gua Peteng konon sangat dihindari oleh para perawan karena kalau mereka menyentuhnya dapat mengakibatkan susah mendapat jodoh.

14259510001996982749
14259510001996982749

Selain itu, ada juga patung gajah dan garuda yang terbelit seekor ular dan tampak sangat cantik karena terbentuk dari tumpukan batu-batu karang yang memilik rongga-rongga yang terlihat manis dan serasi sekaligus mengandung misteri dan memancarkan aura sakral. Suasana sakral memang sangat terasa ketika kami mengembara dan memasuki beberapa gua yang ada di taman sari ini.

14259510441024337959
14259510441024337959

Tidak terasa perjalanan keliling kompleks Sunyaragi yang berarti Sunyi Raga ini telah berlangsung lebih dari satu jam.Dan di salah satu pojok nya terdapat sebuah bangunan yang mirip dengan batu nisan khas Cina atau Bong Pay.Tidak ada tulisan di batu nisan ini selain bekas tulisan berwarna merah darah yang mungkin dulunya ditulis dalam aksara Cina.“Ini adalah makam Sam Po Kong atau Laksamana Ceng Ho yang terkenal”, demikian tambah sang bapak pemandu.

1425951077249057188
1425951077249057188

menjelaskan , bahwa pernah menemani wisatawan yang berasal dari Cina dan menduga bahwa makam sang Laksamana memang berada di Taman Sari Sunyaragi ini.Sementara bukti otentik sama sekali tidak ada untuk mendukung pernyataan ini karena secara fakta makam Laksamana Cheng Hoyang resmi berada di sebuah bukit di luar kota Nanjing.

Mau percaya atau tidak percaya! Semuanya terserah anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun