Menyusuri promenade atau kaki lima di pantai kota Xiamen yang dulu terkenal dengan nama Amoy memang selalu mengasyikan. Ibu kota propinsi Fujian ini ternyata merupakan salah satu tujuan wisata utama di daratan Cina, lebih-lebih bagi wisatawan domestik yang terlihat ada dimana-mana di seantero kota yang pernah mendapat gelar Kota Terbaik No2 Dua di Cina dalam hal Kualitas Hidup ini
Kesan pertama saat mendekati dermaga ferry yang menuju ke Pulau Gulang atau Gulangyu dalam bahasa Mandarin adalah ramainya wisatawan yang sedang menunggu untuk naik ke kapal. Namun setelah sebentar antri untuk membeli tiket pulang pergi seharga 8 Yuan yang berupa sebuah token kecil dan menuju dermaga setelah melewati sebuah pintu elektronik, dalam waktu kurang dari delapan menit, saya dan rombongan sudah berada di ferry yang berlayar menuju pulau Gulang.
Di atas ferry ini, saya naik ke lantai dua untuk dapat menikmati pemandangan kota Xiamen dengan lebih leluasa. Seorang gadis berkeliling dan ternyata meminta ongkos tambahan seharga 1 Yuan dan memberi kami selembar tiket. Dan hanya dalam waktu lima menit, ferry pun merapat ke dermaga di Gulangyu.
Gulangyu, sebuah pulau yang selepas perang Candu pada pertengahan abad ke 19 sempat menjadi kawasan konsesi yang dikuasi negeri-negri asing. Tidaklah mengherankan kalau di pulau ini, banyak terdapat bangunan tua yang bergaya Eropah. Rumah, villa, dan seluruh bangunan tua ini sekarang dalam keadaan sangat terawat dan menjadi tujuan wisata andalan. Pulau ini bahkan mendapatkan rating lima A dari otoritas pariswisata Cina.
Selain vila dan bangunan tua yang sekarang dijadikan hotel, restauran maupun museum, kita juga dapat melihat beberapa gereja tua yang sangat menawan. Berada di pulau ini, dan melihat bangunan di sekeliling , kita seakan-akan berada di Eropah. Namun ketika melihat orang ramai di sekitar , sudah pasti kita beraa di negri dengan penduduk paling banyak di dunia, yaitu Cina.
Namun, yang sangat istimewa pada kunjungan di siang itu, adalah banyak sekali pasangan pengantin yang sedang berfoto dengan latar belakang bangunan tua bersejarah yang indah. Pakaian pengantin yang dipakai juga tampak sangat beragam seperti beragamnya lelaki dan wanita yang masih muda belia dan baru saja akan mengikat janji di pertalian perkawinan yang suci.