Salah satu ikon pariwisata Mesir adalah Piramida. Setiap pengunjung ke negri para Firaun ini pasti akan diajak berkunjung ke kompleks bangunan yang sudah berusia sekitar 5 ribu tahun dan merupakan satu-satu nya dari “Tujuh Keajaiban Dunia Jaman Kuno” yang masih ada dan utuh. Sementara enam lainnya sudah runtuh atau hilang ditelan jaman.
Ketika bus wisata kami mendekatikompleks yang terletak di kawasan Giza atau lebih tepatnya distrik Al-Haram di sebelah barat daya kota Kairo , dari kejauhan sudah terlihat bangunan dari batu bersusun nan megahdan penuh misteri ini.Setelah pemandu wisataselesai becerita bahwa piramida ini dibangun sekitar tahun 2560 SM , segera kami berpencaran untuk melihat -lihat sambil mencari tempat terbaik mengambil foto piramida Kufu atau Cheops
“Piramida Kufu merupakan Piramida yang paling besar dan juga paling tinggi,dengan ketinggian 146 meter bangunan ini merupakan bangunan tertinggi di dunia selama hampir 3800 tahun”,demikian tambah sang pemanduketika saya mendekat lagi untuk mendengarkan penjelasannya,Selain itu dijelaskan bahwa di Giza ini terdapat dua buah lagi Piramida yang lebih kecil yaitu Piramida Khafre dan Menkaure.
Untuk membuat foto seluruh piramida, kita harus mengambinya dari jarak yang cukup jauh. Namun ketika didekati, tampaklah bahwa piramida ini bagaikan tumpukan batu raksasa yang seakan-akan tidak beraturan namun sekaligus sangat teratur. Dari dekat ini, baru saya sadari bahwa satu blok batu ini saja ukurannya sudah hampir setinggi pundak manusia dewasa. Dan yang lebih menakjubkan piramida ini dibangun dalam kurun waktu sekitar 20 tahun dan terdiri lebih dari 2 juta blok batu.
Setelah puas berkeliling piramida Khufu yang dasarnya berbentuk bujur sangkar dengan sisi sekitar 230 meter ini, akhirnya kami naik kereta kuda untuk menuju ke tempat dimana kita bisa melihat ketiga Piramida dari sudut yang paling baik dan mengambil gambar yang istimewa.
Sesampainya di tempat ini, banyak sekali terdapat penjual souvenir yang terus sibuk menawarkan dagangannya kepada setiap wisatawan.Walaupun kita tak berminat mereka kadang0kadang menjualnya dengan sedikit memaksa,“ La syukran”, demikian akhirnya saya menjawab kepada pedagang asongan yang terus membututi kami.
Dari tempat ini terlihatlah ketiga buah piramida dengan indah dan sempurna. Piramida Chefren yang tampak ditengah terlihat lebih tinggi karena lokasi dasarnya memang lebih tinggi dibandingkam Piramida Kufu. Sementara Piramida Minkaure yang paling kecil terletak di sebelah kanan.
Dari sini, wisata di kompleks Piramida dilanjutkan dengan mengunjungi Sphinx yang merupakan mahkluk singa berkepala manusia.Orang Mesir menyebut sphinx sebagai Abu El-hol yang artinya Bapak Teror.Patung Singa berkepala manusia ini dianggap sebagai penjaga piramida dan dengan panjang sekitar 45 meter merupakan salah satu patung hewan terbesar di dunia.
Yang menarik dari Sphinx ini adalah hidungnya yang sudah “somplak”. Ada beberapa versi menurut cerita pemandu wisata yang menyebabkan hidung ini “hilang”:. Salah satunya adalah karena ditembak oleh pasukan Napoleon ketika Perancis menduduki Mesir di akhir abad 18. Sementara versi lain menyalahkan pasukan Inggris sewaktu Perang Dunia Pertama atau bahkan kepada tentara Usmaniyah yang juga pernah berkuasa di Mesir di abad sebelumnya.
Tempat terakhir yang dikunjungngi adalah Temple of the Sphinx sebelum kita kembali ke bus masing-masing. Sementara sekelompok pemuda terus menawarkan jasa untuk menyewakan kudanya kepada rombongan wisatawan yang kian ramai di senja itu. Dalam perjalan ini kami sempat melihatbarisan kursi yang digunakan penonton untuk menikmatiPyramids Sound and Light Show yang biasanya diadakan pada malam hari.
Sepanjang perjalanan kembali ke pusat Kota Kairo, saya terus berfikir betapa kebudayaan Mesir kuno telah begitu maju sehingga dapat membuat bangunan sebesar Piramida di Giza yang terdiri lebih dari 2 juta blok batu raksasa dengan presisi yang nyaris sempurna.
Dan yang paling mengesankan adalah batu-batu itu seakan bercerita kembali akan keperkasaan para penguasa Mesir Kuno yang dimakamkan disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H