Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Naik Pesawat B787 Dreamliner dengan Gratis

16 Februari 2012   01:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan Singapore Air Show 2012 ini, pesawat yang menjadi ratu pameran adalah produksi teranyar Boeing yaitu B787 yang dijuluki Dreamliner.Selain dapat menganggumi dari luar, setiap pagi sampai siang pengunjung juga diberi kesempatan untuk sejenak meihat ke dalam pesawat.

[caption id="attachment_163034" align="alignnone" width="640" caption="Antrian"]

1329355987663726385
1329355987663726385
[/caption]

Pagi itu antrian, belum terlalu panjang, kira-kira baru 50 meter, sehingga saya pun bergabung sambil mengambil beberapa gambar pesawat yang dicat dengan warna biru langit yang membeir kesan muda, cerah dan juga bersemangat. Sementara itu, petugas dari Boeing juga tampak serasi dengan seragam kaus berwarna biru langit dan celana warna krem. Mereka dengan sabar mengatur antrian dan sekali-kali bercakap-cakap dengan pengunjung.

[caption id="attachment_163035" align="alignnone" width="640" caption="Bagian Belakang Pesawat"]

13293560411121961577
13293560411121961577
[/caption] [caption id="attachment_163036" align="alignnone" width="640" caption="Petugas dengan Seragam Biru Krem"]
13293561021647343731
13293561021647343731
[/caption]

Antrian berjalan dengan lambat namun tertib, masuk melalui pintu depan dan keluar melalui pintu belakang. Persis seperti bus PPD di Jakarta, mungkin Boeing dulu mengadakan studi banding ke PPD sebelum ikut di pameran ini, ?Yang jelas setiap lima menit sekitar 10 orang  dipersilahkan untuk masuk dan kemudian pintu ditutup sampai menunggu ada beberapa yang keluar dari pintu belakang.

[caption id="attachment_163037" align="alignnone" width="640" caption="Engine Rolls Rouce Trent 1000"]

13293561551818058381
13293561551818058381
[/caption]

Sambil menunggu, di depan pesawat ada papan spesifikasi mengenai pesawat yangmenurut pabriknya dirancang demi kenyamanan penumpang alias “with passanger in mind” ini.Dengan kemampuan jelajah sekitar 14 ribu sampai 15 ribu kilometer dan mampu mengangkut penumpang sampai 250 orang, pesawat yang dilengkapi dengan mesin Rolls Royce Trent 1000 ini memberikan pilihan baru bagi banyak maskapai penerbangan.

[caption id="attachment_163038" align="alignnone" width="640" caption="Logo Maskapai"]

13293562061590182844
13293562061590182844
[/caption]

Akhirnya, setelah sekitar 30 menit, tiba giliran saya untuk naik ke pesawat.Pada fuselage atau badan pesawat dekat pintu masuk tertera logo puluhan maskapai penerbangan yang telah memesan pesawat ini, tentu saja termasuk All Nippon Airlines, yang merupakan pelanggan pertama yang bahkan telah mengoperasikan pesawat canggih ini.

[caption id="attachment_163039" align="alignnone" width="640" caption="Kabin Kelas Bisnis"]

1329356258609405324
1329356258609405324
[/caption] [caption id="attachment_163040" align="alignnone" width="640" caption="Ruang Bagasi di atas Kursi Penumpang yang lega"]
1329356298156932721
1329356298156932721
[/caption]

Di dalam kabin, telah menunggu petugas yang berseragam seakan-akan pramugari mengucapkan Selamat Datang di Dreamliner. Kemudian tur di dalam kabin pun dimulai dengan melihat konfigurasi kelas bisnis yang kelihatannya sangat lega dan nyaman. Ruang bagasi di atas kursi penumpang atau Overhead Compartment juga kelihatan sangat lega dan bisa menampung kapasitas lebih dibandingkan dengan pesawat sekelasnya. Saya pun sempat duduk mencoba kenyamanan kursi kelas bisinis.

[caption id="attachment_163041" align="alignnone" width="360" caption="Ruang Kemudi B787"]

13293563541343239493
13293563541343239493
[/caption]

Tur dilanjutkan dengan mengintip sebentar ke ruang kemudi atau kokpit. Tampak susunan instrument dengan konsep “Glass Cockpit” yang banyak memiliki kesamaan dengan pesawat Boeing terakhir seperti B777 .

[caption id="attachment_163042" align="alignnone" width="640" caption="Kabin Kelas Ekonomi"]

13293563971173560639
13293563971173560639
[/caption]

Kemudian perjalan diakhiri dengan kunjungan ke kabin kelas ekonomi yang dibuat dengan konfigurasi 3 -3 -3 . Sekali lagi yang ditonjolkan adalah leganya ruangan dan juga kapasitas bagasi yang lebih banyak.

[caption id="attachment_163043" align="alignnone" width="640" caption="Exit..Tur pun berakhir"]

13293564332051109045
13293564332051109045
[/caption]

Setelah puas menikmati wisata gratis naik pesawat Boeing 787, maka melalui pintu belakang kamipun turun dan sebagai kenang-kenangan diberikan tanda mata berupa pin, stiker dan juga gantungan ID Card. Untung saya masuk lebih pagi, karena ketika saya turun antrian sudah bertambah panjang sekitar 100 meter lebih.

Ingin naik pesawat gratis, silahkan ikut antri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun