Kota Suzhou terletak di bagian selatan Delta Sungai Yangtze dan merupakan salah satu kota kuno di Cina yang telah ada semenjak 514 B.C. Suzhou sangat terkenal sebagai Venezia dari Timur dan juga sebagai kota taman. Kota ini mulai berkembang pesat sebagai kota dagang pada saat The Grand Canal yang menghubungkan Beijing dan Hangzhou selesai dibangun pada masa Dinasti Sui (589-618). Sehingga banyak bangsawan mulai mendirikan bangunan dan taman-taman yang keindahannya terkenal sampai saat ini. Menurut cerita, ada lebih dari 200 taman di kota ini, dan sampai saat ini 69 di antaranya terawat dengan sangat baik sehingga masih dapat dinikmati sampai saat ini dan perjalanan kita nanti hanya melihat beberapa di antaranya.
Tidak lah berlebihan bila ada pepatah Cina kuno yang menyebutkan Bila di langit ada surga, maka di bumi ada Suzhou dan Hangzhou. Dengan ingatan atas pepatah ini maka tidak sengaja saya masuk ke peron Shanghai Railway Station ketika waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 8 malam dengan harapan mendapatkan informasi untuk pergi ke Suzhou. Di dalam stasiun yang besar dan megah itu, papan pengumuman elektronik berisi keberangkatan kereta dengan nomor kereta dan kota tujuan yang tertulis dalam aksara kanji. Setelah melihat lihat sebentar ternyata satu loket dengan tulisan English Speaking Staff. Â Tanpa ragu saya segera antre, Â karena hanya ada 1 orang di depan saya dalam waktu 5 menit saya sudah memiliki tiket pulang balik untuk besok dengan harga 22 Yuan sekali jalan.
Paket Tur yang dijual di atas KA
Kereta api kami no. T764 tepat waktu meninggalkan Shanghai Railway Station pada pukul 8 pagi dan segera meluncur cepat meninggalkan metropolis terbesar di China menuju Suzhou di Provinsi Jiang Su. Tidak lama kemudian beberapa pramugari segera bergerak di koridor dan menjual makanan dan minuman kecil. Di samping itu tampak juga petugas kereta api berseragam yang menjual barang-barang suvenir seperti lampu senter tanpa baterai dan gasing dengan harga 10 Yuan. Kereta api di Cina memang merupakan angkutan rakyat yang dikelola dengan sangat baik dan merambah ke seluruh negeri yang luas ini. Bahkan kereta api cepat dengan kecepatan sekitar 200 km pun dengan penampilan seperti bullet train di Jepang sudah ada di Cina dengan nama CRH (China Railway High speed ).
Tidak lama kemudian ada juga seorang petugas berseragam berbicara dalam bahasa Mandarin menawarkan tur di Su Zhou sambil membawa brosur. Karena mula-mula saya tidak mengerti, petugas itu kemudian membawa selembar kertas yang dilaminating dengan keterangan dalam bahasa Inggris mengenai tur ke 6 tempat lengkap dengan gambar-gambar dengan hanya harus membayar 15 Yuan. Dengan membayar 15 Yuan, saya diberi selembar tiket masuk dan stiker sebagai bukti dan dengan bahasa isyarat diminta untuk menunggunya setelah tiba di Suzhou. Sebagai petanda dia membawa semacam bendera kecil berwarna kuning dengan logo travel agent bergambar kuda,
Setelah kira-kira 50 menit berangkat dari Shanghai huo che chan atau Stasiun KA Shanghai maka kereta pun tiba di Stasiun Suzhou. Kereta hanya berhenti sebentar untuk menurunkan dan menaikkan penumpang sebelum melanjutkan perjalanan sampai ke Nanjing. Setelah sampai di peron tampak 6 orang selain saya yang juga telah membeli tiket 15 Yuan untuk ikut tur tersebut dan semuanya tampaknya turis domestik. Beruntung ada seorang pemuda berusia 25 tahunan yang bisa berbahasa Inggris sehingga dia menjelaskan bahwa kita akan diajak tur ke 6 tempat dengan bus dan hanya membayar tiket masuknya saja. Dia mengaku berasal dari Cina Utara dan bahasa inggris nya sangat baik selain itu karena tur akan berakhir sekitar pukul 6 sore, tur juga akan membantu untuk membeli tiket kereta bagi yang akan kembali ke Shanghai hari itu juga. Pemuda itu sendiri akan bermalam di Suzhou. Saya jelaskan bahwa saya sudah membeli tiket untuk kereta pukul 16,30. Â Akhirnya dijelaskan bahwa tiket kami dapat diganti dengan yang lebih malam karena jam 16.30 tur belum selesai. Akhirnya saya serahkan tiket Suzhou-Shanghai ke pemandu wisata dan sekitar pukul 3 siang saya mendapat tiket baru untuk KA jam 19.23 dengan harga hanya 15 Yuan. Uang lebihnya pun dikembalikan.
Setelah itu kami bersama berjalan keluar stasiun dan kemudian petugas yang di kereta menyerahkan rombongan kami pada seorang gadis pemandu tur. Kami segera diajak naik mini bus menuju stasiun bus dan kemudian pindah ke bus yang lebih besar. Ternyata di sana sudah berkumpul beberapa grup lagi sehingga total jumlah kelompok kami sekitar 30 orang. Semuanya wisatawan domestik. Rupanya petugas di KA hanya semacam feeder saja. Dan pemandu tur kami adalah sorang pemuda yang hanya berbahasa mandarin, Dengan bantuan pemuda yang bisa berbahasa Inggris akhirnya dijelaskan bahwa saya harus membayar 165 Yuan untuk seluruh tiket masuk. Dan dimulailah tur dengan pemandu yang banyak berbicara namun sama sekali saya tidak tahu apa yang diucapkan.
Lion Forest Garden