Ingat Bali pasti ingat Pantai Kuta.Pantai yang letaknya tidak jauh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini memang selalu menarik untuk dikunjungi.Maklum di pantai yang membentang beberapa kilometer ini kita dapat bernikmati berbagai jenis kegiatan yang menyenang baik berenang, bersilancar, bermain air , maupun hanya bersantai sambil bermandikan sinar matahari.
Sabtu , 20 September 2014, hari masih pagi ketika saya mulai menyusuri “beach walk” di sekitar Discovery Kartika Plaza Shopping Mall dan kemudian berjalan santai menyusuri pantai Kuta.Walau belum terlalu banyak pengunjung, tetapi pantai sudah mulai ramai dengan orang yang berenang ataupun hanya bersantai saja. Sebagan lagi , ada juga yang berjalan santai, berjalan cepat ataupun jogging. Dan suasananya sangat kosmopolitan, dengan banyaknya orang dari seantero dunia di pantai ini.
Saya terus berjalan menyusuri pantai dan kemudian belok kanan masuk ke jalan Poppy yang merupakan gang kecil yang terbuat dari kon blok dan hanya muat lalu lintas satu arah saja.Deretan toko kecil, hotel dan penginapan menghiasi kedua sisi jalan yang berakhir di Jalan Legian.Di Jalan Legian ini saya sempat berkunjung sebentar ke Tugu Peringatan Bom Bali yang dibangun untuk mengenang peristiwa menyedihkan yang terjadi pada tahun 2002 lalu.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menyusuri Jalan Legian untuk kemudian kembali belok kanan menuju Jalan Pantai Kuta. Dan akhirnya saya pun kembali ke Pantai Kuta. Kali ini melewati pintu gerbangnya dimana di sisi jalan terdapat tugu kecil bertuliskan “Selamat Datang di Pantai Kuta”.
Waktu sudah menunjukan sekitar pukul 7.30 pagi.Kawasan pantai kian ramai baik dengan pengunjung, petugas kebersihan, pedagang minuman, dan juga para beach boy yang khas dengan kulit hitam legam terbakar matahari.Tidak ketinggalan juga ada kegiatan upacara agama dimana sekelompok orang berpakaian tradisional Bali membawa sesajen yang akan dilarungkan ke laut.Bali memang penuh daya tarik dimana kehidupan duniawi selalu berdampingan dengan nilai-nilai tradisional yang lestari dan dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun ada yang sedikit berbeda pagi ini. Banyak orang berpakaian seragam kaos berwarna putih yang terlihat sedang bekerja bakti membersihkan pantai dari segala bentuk sampah.Mereka sambil bersendagurau dan bermain terus memunguti sampah . Baik bungkus rokok, plastik bekas minuman kemasan, kaleng dan botol minuman, maupun daun ataupun kertas dikumpulkan dalam kotak sampah dari kardus ataupun kantung plastik besar yang digotong beramai-ramai.
Sebagian lagi bahkan memunguti berbagai jenis sampah itu di antarara batu-batu karang berwarna putih yang ada di dekat kawasan beach Walk.“South Kuta Beah. All the Fun Under the Sun”, demikian tertulis di bagian punggung kaos seragam mereka yang berwarna putih dengan gambar hiasan matahari berwarna oranye dan dua penggal garis biru yang mungkin melambangkan pantai dan laut.
Sementara itu, di bagian pojok pantai lain, juga terdapat kelompok lainnya yang kali ini berseragam kaos berwarna hitam.Sebelum memulai kegiatan bersih-bersih pantai Kuta, mereka sempat berfoto bersama sambil membawa spanduk yang bertuliskan “International Coastal Clean Up Program”.Spanduk ini ternyata berisi juga nama sebuah hotel yang berlokasi di dekat pantai ini.
Setelah sempat berbincang-bincang dengan salah satu darimereka, akhirnya saya mahfum kalau tanggal 20 September merupakan sebuah hari yang didedikasikan sebagai “International Coastal Clean Up Day”, dimana pantai-pantai di seluruh dunia dibersihkan oleh para relawan.
Di sepotong pagi itu, saya menyaskikan kegiatan yang sangat positif. Bekerja bakti beramai-ramai sambil bersukacita dan bergembira untuk Kuta, untuk Bali, dan tentunya Untuk Indonesia.
Pantai Kuta, 20 Sepetember 2104.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H