Malam di secangkir kopi
Hujan lebat di seberang jalan
Di sepanjang trotoar
Sepi menjalar.
Di seberang lautan
Mata mata yang terbakar
Oleh mitos kejayaan.
Kembali dalam semadi
Dari kisah di secangkir kopi
Hedonisme abad semu
Dalam platform
Yang bermetaforma
Dari hirarki kapitasi.
Untuk mereguk semua
Menjadi tautan memori
Yang pendek.
Kisah perjalanan tubuh
Dan secangkir kopi,
Semua telah diaduk.
Kita meneguknya
Senyap senyap
Atau ramai ramai
Dengan sadar
Atau sekadar latah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Kota yang Gagap
Baca juga: Distorsi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!