Mohon tunggu...
taufik sentana
taufik sentana Mohon Tunggu... Guru - Personal Development

Pendidikan, sosial budaya dan Kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Zero Mind Proses dan Konsep 165

1 September 2024   21:04 Diperbarui: 1 September 2024   21:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsep 165 dan Zero Mind Proses

Pernah dengan kalimat "zero mind proses?". Kalimat ini terngiang kembali di pikiran saya. Sekitar 20 tahun yang lalu, setidaknya kalimat tersebut muncul dari sebagian isi buku ESQ yang dikembangkan oleh Pak Ginanjar.

Bisa disebut bahwa zero mind proses sebagai paradigma inti dalam pengembangan personal. Untuk berkembang di area apapun dalam siklus hidup anda, tetaplah bertumpu pada paradigma di atas.

Secara spirit, zero mind proses adalah melibatkan Tuhan (Allah swt) dalam mencapai pencerahan, gagasan murni dan problem solving. Persis, tatkala Musa memukulkan tongkatnya ke laut. Dia melakukannya begitu saja berdasarkan keyakinan puncak atas perintah Allah swt.

Jadi, presos ini tidak menafikan usaha dalam mencapai realitas baru dari takdir kita.

Zero mind proses adalah proses mengosongkan pikiran kita dari rantai kesombongan, keputusasaan,dan belenggu intelektualitas. Hingga muncul sikap pasrah yang total.

Lingkaran paradigma ini  bermuatan atas konsep 165. Secara taktis konsep merupakan implimentasi dari sikap tauhid(1), rukun iman (6) dan aplikasi dari Rukun Islam (5).

Jika ketiganya dipadukan maka akan menggerakkan energi potensi pribadi dan sosial yang berjalan sesuai sunnatullah. Sehingga sukses dan bahagia serta kelimpahan akan mudah diraih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun