Mohon tunggu...
Taufik Samsuri
Taufik Samsuri Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Ilmu Pendidikan Universitas Ganesha

Dedikasi Untuk Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Pendidikan Pancasila: Tantangan, Peluang dan Relevenasi di Era Globalisasi

8 Desember 2024   20:05 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/penulisan-vintage-maket-blog-18477119/

Pendahuluan

Filsafat Pendidikan Pancasila memainkan peran vital dalam sistem pendidikan nasional Indonesia sebagai landasan ideologis dan moral dalam pembentukan karakter generasi muda. Berakar pada nilai-nilai Pancasila, pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan individu yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran sosial, toleransi, dan semangat keadilan sosial. Transformasi filsafat ini mencerminkan kebutuhan untuk terus relevan dalam menghadapi tantangan modern, seperti globalisasi dan perkembangan teknologi.

Kajian ini mengupas bagaimana Filsafat Pendidikan Pancasila telah berkembang, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah perubahan global.

Perkembangan Filsafat Pendidikan Pancasila di Indonesia

  • Sejarah dan Evolusi

Sejak kemerdekaan Indonesia, pendidikan Pancasila telah menjadi bagian integral dari kurikulum nasional. Awalnya, pendidikan ini berfokus pada pengajaran teori Pancasila sebagai ideologi negara. Namun, pendekatan ini berkembang menjadi lebih praktis dengan menekankan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari (Nuraida, 2022).

Dengan diperkenalkannya berbagai metode pembelajaran, seperti Project Based Learning (PBL) dan penggunaan media digital, pendidikan Pancasila kini semakin relevan untuk menjangkau generasi muda. Metode ini memungkinkan siswa untuk memahami nilai-nilai seperti gotong royong dan toleransi melalui pengalaman nyata (Muliadi, 2023).

Salah satu fokus utama pendidikan Pancasila adalah pembentukan karakter. Nilai-nilai seperti keadilan, toleransi, dan cinta tanah air menjadi landasan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi (Luthfiyah, 2023). Pendidikan ini diharapkan mampu menghadapi tantangan moral yang sering kali dipengaruhi oleh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila (Inthaly & Almubaroq, 2022).

  • Adaptasi Terhadap Zaman

Perkembangan teknologi dan globalisasi memaksa pendidikan Pancasila untuk beradaptasi agar tetap relevan. Penggunaan teknologi digital dan media pembelajaran interaktif memberikan peluang untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara menarik dan kontekstual. Dengan cara ini, pendidikan Pancasila dapat memperkuat identitas nasional di tengah derasnya arus budaya global (Nurrochman, 2023).

Tantangan dalam Implementasi Filsafat Pendidikan Pancasila

  • Resistensi terhadap Perubahan Kurikulum

Meskipun Pancasila telah diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran wajib, pengajaran sering kali dilakukan secara formalitas tanpa menyentuh esensi nilai-nilainya. Kurangnya pelatihan bagi guru untuk mengajarkan materi dengan cara yang menarik dan relevan menjadi salah satu penyebab utama (Suliyanah, 2023).

Globalisasi membawa tantangan besar bagi pendidikan Pancasila. Generasi muda saat ini terpapar pada nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila melalui media sosial dan budaya pop (Widaninggar, 2024). Hal ini dapat menyebabkan penurunan pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai kebangsaan.

  • Keterbatasan Sumber Daya

Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, tidak memiliki fasilitas memadai untuk mendukung implementasi pendidikan Pancasila. Selain itu, kurangnya dukungan pemerintah dalam hal pendanaan dan pengembangan kurikulum menjadi hambatan dalam memperkuat pendidikan ini (Nuryati et al., 2021).

  • Kurangnya Keterlibatan Masyarakat

Pendidikan Pancasila tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Namun, keterlibatan komunitas sering kali minim, sehingga nilai-nilai yang diajarkan di sekolah tidak selalu diperkuat di lingkungan sosial (Resmana & Dewi, 2021).

Peluang dalam Pendidikan Pancasila

  • Pengembangan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata pelajaran. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk lebih kreatif dan relevan dalam mengajarkan Pancasila sesuai dengan konteks kehidupan siswa (Oktaviana, 2023).

  • Pemanfaatan Teknologi Digital

Teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang interaktif dan menarik. Aplikasi pembelajaran, video animasi, dan media sosial dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan kepada generasi muda ("Implementation of Pancasila Ideology in Indonesian Educational Leadership", 2023).

  • Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Proyek P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah salah satu inovasi penting yang memungkinkan siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara langsung. Kegiatan seperti kerja bakti, pengelolaan lingkungan, dan pengabdian masyarakat membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks nyata (Marpaung, 2023).

  • Kolaborasi Multi-Pihak

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan berbasis Pancasila. Kolaborasi ini dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang diajarkan di sekolah dan dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari (Sriyono et al., 2023).

Relevansi Filsafat Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

  • Membangun Identitas Nasional

Pendidikan Pancasila berperan sebagai benteng dalam mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat menyaring pengaruh asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

  • Meningkatkan Kesadaran Sosial

Nilai-nilai seperti gotong royong dan keadilan sosial yang diajarkan melalui pendidikan Pancasila dapat membangun solidaritas di tengah masyarakat yang semakin individualistis.

  • Menciptakan Generasi Berkarakter

Pendidikan karakter berbasis Pancasila membentuk individu yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas, etika, dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

  • Menghadapi Tantangan Modern

Pendidikan Pancasila memberikan kerangka nilai yang kuat untuk menghadapi tantangan modern seperti degradasi moral, ketimpangan sosial, dan konflik identitas.

Kesimpulan

Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan landasan penting dalam membangun karakter dan identitas nasional generasi muda Indonesia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti resistensi terhadap perubahan kurikulum, pengaruh globalisasi, dan keterbatasan sumber daya, peluang untuk memperkuat pendidikan Pancasila tetap terbuka lebar. Dengan memanfaatkan teknologi digital, mengembangkan kurikulum yang relevan, dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, pendidikan Pancasila dapat terus relevan di era globalisasi.

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun