Dengan demikian ideologi Negara yang sifatnya terbuka adalah suatu ideologi yang menjamin hak-hak masyarakat secara keseluruhan dan mendukung pula tujuan Negara yaitu masyarakat adil dan makmur. Implikasi penerapan ideologi terbuka terhadap etika politik adalah terjadinya suatu tindakan yang tentunya berdasarkan moral dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Seperti sifatnya dari awal bahwa ideologi terbuka merupakan consensus masyarakat, maka ideology ini tentunya dilaksanakan dengan senang hati oleh unsur masyarakat.
Kebebasan dan keadilan tentu merupakan hal pokok yang ada dalam masyarakat yang turut dijamin dalam ideologi terbuka karena salah satu sifat dasar yang ada pada ideologi terbuka menjamin akan dua hal itu sebagai tujuan bernegara.
Dengan sifat-sifat yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar masyarakat dan bernegara, maka ideologi ini bukan hanya dapat dibenarkan, tetapi dibutuhkan sebagai bentuk yang paling ideal dalam hal landasan ideologi suatu Negara.
Menurut Franz Magnis-Suseno, ciri khas ideologi terbuka tidak langsung bisa beroperasi. Maka dengan demikian, setiap generasi harus dapat menggali dan mencari implikasinya bagi situasi tertentu. Misalnya dalam Negara falsafahnya adalah kemanusiaan dan keadilan sosial, dua tuntutan ini sifatnya terbuka terhadap pengertian yang baru. Sesuai faktanya bahwa ideologi terbuka tidak langsung operasional, maka dua tuntutan itu harus dimengerti, dalam artian generasi berikutnya harus memahami kembali apa itu kemanusiaan dan keadilan sosial.
Ciri ideologi terbuka ini punya kesamaan ciri seperti falsafah Negara Indonesia yaitu pancasila. Sesuai pengertiannya bahwa ideologi terbuka adalah ideologi yang digali dan ada didalam rakyat dan merupakan konsensus bersama, maka sama halnya dengan pancasila yang nilai-nilainya sudah lama bersemayam pada tubuh rakyat Indonesia yang kemudian disepakati bersama. Tentunya untuk menjaga eksistensi Pancasila, maka setiap generasi harus mampu memahami kembali pancasila berdasarkan kondisi masyarakat dan zamannya, dengan begitu pancasila dapat terus terjaga eksistensinya.
Seperti halnya ciri ideologi terbuka yang tidak langsung operasional, makas setiap unsur yang ada pada Negara, baik itu masyarakat dan pemerintah harus berupaya mengoperasionalisasikan atau mengimplementasikan nilai-nilai dasar Pancasila beserta lima silanya.
Kesimpulan
Pengaruh Ideologi Negara terhadap etika politik mempunyai implikasi yang sangat signifikan. Penerapan ideologi tertentu dapat menghambat tujuan bernegara jika tidak bersesuaian dengan karakteristik negara dan mengandung nilai-nilai yang bertentangan. Sebaliknya dapat mendukung tujuan Negara jika nilai-nilai saling bersesuaian dan tidak bertentangan. Terlepas dari perdebatan ideologi apa yang tepat, sudah seharusnya untuk mewujudkan tujuan bernegara harus bertolak pada sisi etis, yaitu tidak ada penindasan, ketidakadilan dan kemiskinan. Sehingga masyarakat adil dan makmur dapat dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H