Pertandingan kedua AFF Suzuki Cup 2018 grup B pada 13 November tadi malam membuahkan hasil manis bagi Indonesia. Menang 3-1 atas Timor Leste. Dan di laga lain Filipina menang 1-0 dari Singapura. Berdasarkan dua pertandingan tersebut, 4 tim di grup ini mengoleksi poin yang sama. Thailand, Indonesia, Singapura, dan Filipina memiliki kans untuk lolos ke fase selanjutnya. Indonesia dan Singapura sendiri telah memainkan 2 laga, sedangkan Thailand dan Filipina baru memainkan 1 laga. Praktis bagi Indonesia kunci untuk mengamankan tiket ke semifinal yaitu mengalahkan lawan yang tersisa, yaitu Thailand dan Filipina yang baru bermain sekali.
Pertandingan Indonesia melawan Timor Leste sendiri berjalan kurang mulus, terlebih pada babak pertama. Indonesia masih belum menerapkan gaya bermain seperti saat Asian Games 2018. Beruntung di babak kedua tim Garuda bisa bangkit setelah kecolongan gol pada awal babak. Bisa dikatakan permainan tadi malam lambat panas, setelah panas baru bisa mencetak gol. Permasalahannya di pertandingan selanjutnya lawan Thailand apakah harus menunggu kebobolan dulu? Jika lambat panas, apakah masih bisa bereaksi seperti saat menjamu Timor Leste? Ingat, Thailand itu masih bisa dikatakan rajanya ASEAN, sedangkan Timor Leste yang kemarin bisa dikatakan tim level provinsi.
Menariknya dalam pertandingan tadi malam suporter Indonesia tidak banyak, atau antusiasnya tidak seperti biasanya. Kapasitas 65 ribu yang datang tidak mencapai separuhnya. Saya rasa ini sebagai bentuk kekecewaan pada federasi yang memang perlu revolusi. Bentuk kekecewaan juga digaungkan di sosial media. Di twitter muncul #KosongkanGBK. Saya melihatnya, pertandingan tersebut harus dimenangkan karena secara kualitas kita masih diatas, dan karena kualitas tersebut tanpa 'kehadiran' suporter pun bisa menang, sehingga muncul hastag tersebut. Hehe, tapi alangkah baiknya jika GBK tidak kosong, karena pemain dan staf kepelatihan melihat itu sebagai dukungan nyata bagi Timnas Indonesia. Saya rasa berbagai bentuk kekecewaan tidak akan cukup menyadarkan federasi, #eh sadar sih sepertinya tapi tidak peduli, yang dipedulikan yaitu sepakbola adalah bisnis #eh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H