Saat ini negara kita sedang ada dalam masa pandemi, yang dimana keadaan ekonomi sedang tidak stabil, pandemi ini berdampak pada seluruh masyarakat. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar . Banyak pengusaha yang mengalami kerugian yang sangat besar dan beberapa dari mereka juga harus menutup usahanya terutama bagi pedagang kecil bahkan perusahaan besar. Dampak dari pandemi ini juga mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengakibatkan naiknya angka pengangguran.Â
Lalu bagaimana cara untuk menstabilkan negara kita saat ini? Bentuk upaya yang sudah kita terapkan saat ini untuk mengurangi penyebaran wabah ini hanya dengan social atau physical distancing, namun sayangnya hal ini berpengaruh hanya pada penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia sebesar 88 %, umat Islam dapat memberikan peran terbaiknya melalui berbagai bentuk atau model filantropi dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah. Konsep ini diharapkan dapat mengatasi guncangan ekonomi yang terjadi dan seluruh masyarakat khususnya umat muslim, dapat ikut serta berkontribusi dalam memulihkan perekonomian di Indonesia.
Di antara solusi yang dapat ditawarkan dalam kerangka konsep dan sistem Ekonomi dan Keuangan Sosial Islam adalah:
Memberikan bantuan secara tunai, yang berasal dari zakat, infak, dan shodaqoh, Hal ini dapat meringankan beban masyarakat, karena bentuk kebutuhan masyarakat beraneka ragam macamnya, oleh karena itu melalui lembaga zakat, infak, dan shodakoh bisa dikelola dan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bahkan wakafpun bisa ikut andil dalam membangun perekonomian saat ini seperti yang dikatakan salah satu Perwakilan Badan Wakaf Indonesia "banyak hal yang bisa diambil dari wakaf untuk memerangi pandemi ini. Wakaf bukan hanya berbentuk mesjid, makam, dan madrasah. Banyak wakaf Produktif lain yang bisa dimanfaatkan dalam masa sekarang. Contohnya wakaf rumah sakit yang paling dibutuhkan, wakaf pertanian, wakaf uang, dan wakaf produktif lainnya" oleh Ir. Irwan Agustian Fuad, M.Si.
Bantuan modal usaha unggulan saat krisis. Di tengah-tengah krisis, tidak sedikit sektor usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjuang agar tetap eksis. Usaha ini seringkali sulit bertahan karena keterbatasan permodalan. Keberadaan UMKM sebagai kelompok non-muzakki adalah kelompok yang sangat rentan untuk jatuh ke dalam jurang kemiskinan dan kebangkrutan karena goncangan atau hantaman ekonomi. Oleh karena itu pemberian modal pada usaha dijadikan sebagai sarana mengurangi dampak krisis. Pemberian modal ini dapat dilakukan dengan beberapa alternatif kebijakan seperti pemberian stimulasi tambahan relaksasi perbankan syariah dan restrukturisasi atau penangguhan pembayaran kredit/pembiayaan.
Mungkin masi banyak program program yang bisa kita terapkan untuk meningkatkan kualitas ekonomi, jika semua itu terealisasikan maka surplus ekonomi terbentuk kembali dan membantu percepatan pemulihan ekonomi.
Nama: Taufik Jafar Siregar (0501173245) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Prodi/Jurusan: Ekonomi Islam/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H