Mohon tunggu...
Taufik Ismail
Taufik Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa kimia yang antusias terhadap isu lingkungan hidup dan sosial masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmuwan dalam Perkembangan Industri Halal

19 Maret 2024   04:25 Diperbarui: 19 Maret 2024   04:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Industri halal merupakan sektor ekonomi yang berfokus pada penyediaan produk atau jasa yang memenuhi standar berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam. Halal berasal dari bahasa Arab yang berarti diperbolehkan atau diizinkan. Perkembangan industri halal perlu kerja sama yang baik terutama seorang yang mendalami ayat-ayat kauniyah yaitu ilmuwan. 

Ilmu Kauniyah merupakan istilah yang merujuk pada pengetahuan fenomena alam semesta, tentang ciptaan Allah SWT. Ilmuwan yang memiliki akses pengetahuan lebih pada Ilmu Kauniyah memiliki peran yang penting dalam perkembangan dan implementasi prinsip halal. 

1. Pengembangan Regulasi

Penelitian dan pengembangan regulasi halal yang melibatkan seseorang yang mendalami ilmu kauniyah dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Ilmuwan dapat melakukan analisis yang komprehensif terhadap bahan yang digunakan untuk produksi dan memastikan bahwa bahan yang digunakan tersebut sesuai dengan prinsip halal. Membantu lembaga terkait dalam pembuatan regulasi

2. Pengujian dan Verifikasi 

Seorang ilmuwan dapat menggunakan metode ilmiah dan laboratorium untuk memeriksa keabsahan klaim halal suatu produk. Dengan menggunakan metode ilmiah dapat dipertanggungjawabkan atas pengujian dan verifikasi yang dilakukan.

3. Inovasi dan Pengembangan Produk

Ilmuwan dapat mencari bahan baku alternatif dalam produksi pangan, obat-obatan, dan alat yang sesuai dengan prinsip halal tanpa mengurangi kualitas suatu produk. Sehingga produk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa mengesampingkan standar halal produk. Teknologi yang digunakan pun perlu tepat sehingga produksi dapat berjalan secara optimal. Meminimalkan bahan yang terbuang sia-sia.

4. Etika Produksi

Selain aspek-aspek yang bersifat teknis dalam industri halal juga memperhatikan aspek etika seperti kesejahteraan hewan, rantai pasokan, dan lingkungan yang berkelanjutan. Ilmuwan dapat memeriksa aspek kesejahteraan hewan di peternakan, memastikan pengolahan bahan tidak mengganggu rantai pasokan sehingga tidak ada yang dirugikan, serta menjamin lingkungan tidak terganggu oleh proses produksi.

5. Pendidikan dan penyuluhan

Ilmuwan juga dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya produk halal dan proses produksinya. Seperti cara mengenali produk halal, informasi standar halal, dan manfaatnya bagi kesehatan. Tidak hanya itu, melalui pendidikan dan penyuluhan misinformasi yang beredar di masyarakat dapat dicegah

Kerja sama yang baik antara ilmuwan yang mendalami Ilmu Kauniyah, pelaku industri, lembaga, serta masyarakat dapat membawa kita ke arah yang lebih baik dalam industri halal. Mulai dari pengembangan regulasi hingga inovasi produk yang beretika menandakan posisi ilmuwan cukup penting di industri ini. Melalui pendidikan dan penyuluhan masyarakat menjadi paham pentingnya produk halal. Dengan begitu, kolaborasi yang kuat dapat memberikan kita dampak positif yang sejalan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang mendasarinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun