Musik adalah seni yang menggunakan suara dan ritme untuk mengekspresikan emosi, ide, atau cerita. Musik dihasilkan melalui alat musik, suara manusia, atau kombinasi keduanya. Musik dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, seperti lagu, melodi instrumental, atau komposisi yang kompleks. Saat ini banyak sekali aliran musik yang berkembang, seperti Rock, Pop, Jaz, Klasik, Reggea, Country, dan masih banyak lainnya.Â
Salah satu aliran musik bawah tanah yang saat ini sedang berkembang Gornoise. Gorenoise adalah subgenre ekstrem dari noise dan grindcore yang berakar pada estetika goregrind, tetapi lebih mengutamakan elemen noise, distorsi, dan atmosfer yang kacau. Genre ini biasanya menggunakan tema-tema gore, horor, patologi, dan kekerasan yang berlebihan dalam lirik, artwork, dan estetika visualnya. Berikut ini asal muasal gorenoise.
Gorenoise muncul pada awal hingga pertengahan 1990-an, terutama di Amerika Serikat, meskipun elemen-elemen awalnya sudah ada di Eropa melalui genre seperti noisegrind.
Genre ini terinspirasi oleh kombinasi goregrind (seperti Carcass, Regurgitate) dan harsh noise (seperti Merzbow atau Whitehouse).
Band yang sering disebut sebagai pelopor gorenoise adalah proyek-proyek one-man band seperti: Last Days of Humanity (Belanda): meski lebih dikenal sebagai goregrind, mereka menginspirasi perkembangan gorenoise dengan pendekatan sonik yang ekstrem. Anal Birth (AS): salah satu pelopor gorenoise dengan pendekatan kasar dan noise-heavy. Vomir (untuk unsur harsh noise wall yang diadopsi gorenoise di era selanjutnya).
Pada tahun 2000-an, genre ini berkembang lebih luas dengan banyaknya proyek DIY (Do-It-Yourself) di seluruh dunia, terutama di Jepang, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Genre ini sering diproduksi oleh individu atau komunitas kecil karena sifatnya yang lo-fi dan independen.
Gorenoise bertujuan untuk mendorong batas-batas sonik musik ekstrem dengan menghilangkan struktur tradisional seperti melodi, harmoni, atau bahkan ritme yang jelas. Fokusnya adalah pada kekacauan sonik sebagai bentuk protes terhadap musik mainstream atau keindahan konvensional.
Tema-tema gore dan patologis digunakan untuk mengeksplorasi sisi gelap manusia, tubuh, dan moralitas, sering kali dengan cara yang hiperbolis atau ironis.
Gorenoise sangat terkait dengan semangat DIY dan anti-komersialisme, di mana musisi membuat karya mereka sendiri dengan biaya rendah, tanpa peduli dengan standar industri atau estetika yang diterima secara umum.
Genre ini memberikan ruang bagi musisi untuk mengekspresikan diri tanpa batasan kreatif, menciptakan komunitas kecil namun sangat setia di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H