Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... konsultan -

lulusan fakultas hukum universitas jember tanggal 18 agustus 2015 berasal dari sumenep, madura jawa timur,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hari Santri Nasional: "Kesintingan" yang Jadi Kenyataan

22 Oktober 2015   17:20 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:48 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

hari ini tepatnya tanggal 22 oktober 2015 seluruh santri di negeri gembira berbagai kegiatan dan upacara dilaksanakan, baik pengajian, pawai, lomba-lomba yang bernuansa islami dll, karena tempat tanggal tersebut presiden jokowi secara resmi menetapkan menjadi HARI SANTRI NASIONAL, jika di flash back kembali rencana hari santri nasional permula saat jokowi widodo yang saat itu menjadi calon presiden republik indonesia melakukan kampanye di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, hari Jumat (27/6/2014). Para santri dan kyai meminta Jokowi menandatangani perjanjian kesepakatan untuk memperjuangkan Hari Santri Nsional itu. Pimpinan Pondok Pesantren Babussalam Kyai Haji Thoriq Bin Ziyad menyatakan capres yang mau memperjuangkan hari santri nasional berarti telah memperjuangkan seluruh santri dan ulama. Jokowi, yang mengenakan peci hitam langsung menyanggupi permintaan tersebut.

"Saya menyanggupi permintaan menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai hari santri nasional. Itu wajib diperjuangkan," kata Jokowi, dan janji jokowi tersebut hari ini menjadi kenyataan, mungkin ada satu orang yang tidak senang dengan penatapan hari santri nasional ini, pasti semua masih bagaimana pada saat ini adalah salah satu politisi dari partai islam "katanta" yang melontarkan lontar yang menimbulkan kontroversi di akun twiteernya.. bahwa rencana hari santri nasional "SINTING" "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah. sebagimana kita ketahui saat itu politisi yang satu ini menjadi tim sukses prabowo-hatta rajassa,

meski hanya keinginan, pengin sekali mata ini melihat fahri hamzah hari ini bagaimana komentarnya hari ini mengenai ditetapkan hari santri sebagai hari santri nasionall.
harapan terdalam, semoga hari santri ini tidak hanya menjadi peringatan, tapi setidknya menjadi titik awal hijrah (berpindah) dari hal-hal yang tidak baik menjadi lebih baik, seperti halnya harapan presiden jokowi yang berharap hari santri menjadi memerkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. sebagaimana di kutip dari sindonews.com mengenai tujuan hari santri sebagai berikut:
Jokowi mengungkapkan pemerintah memiliki tujuan dalam menetapkan Hari Santri. Hari Santri dinilainya bertujuan untuk meneladani semangat jihad keindonesiaan para pendahulu.

"Semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, rela berkorban untuk bangsa dan negara," ujar Presiden Jokowi saat Deklarasi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Perjuangan kemerdekaan Indonesia, sambung dia, tidak akan pernah terwujud apabila tidak ada semangat jihad keindonesiaan, semangat jihad kebangsaan atau semangat jihad untuk kemerdekaan dan kemajuan Indonesia yang hidup di dada setiap elemen bangsa. (Baca: Din Syamsuddin Kritik Hari Santri Nasional)
Dia juga berpendapat, perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah terwujud jika tidak ada cita-cita bersama untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Ikut serta menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, sejarah mencatat para santri mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Jokowi mengatakan, para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa yang lain melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.

Para tokoh santri yang dianggapnya ikut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya KH Hasyim As’yari (Nahdlatul Ulama), KH Ahmmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorhati (Al-Irsyad) dan Mas Abdul Rahman (Matlaul Anwar). "Dengan seluruh pertimbangan, Pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional," ungkapnya.

Pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015. Keppres itu ditandatangani Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2015. (http://nasional.sindonews.com/…/ini-tujuan-jokowi-tetapkan-…) terakhir dalam tulisan saya, sebagi seorang lahir keluarga santri dan besar di lingkungan pesantresn, menyampaikan ucapan teriam kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada presiden joko widodo, atas ditetapkan tanggal 22 sebagai hari santri nasional, saya yakin para santri akan ikut bersama memperjuangkan bangsa ini lebih maju kedepannya.

taufik hidayat
22-10-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun