Saat fans bulutangkis Indonesia terluka dalam akibat perbuatan PBSI di Asian Games Hangzhou, China dengan nir-medali, kabar baik justru datang dari pebulutangkis muda U-19 yang tengah bertanding di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Spokane, Amerika Serikat.
Usai meraih medali perak Piala Suhandinata, nomor perorangan dimainkan hingga tersisa 2 nama pebulutangkis muda Indonesia yakni Alwi Farhan (tunggal putra) dan Chiara Marvella Handoyo (tunggal putri) yang lolos ke partai final.
Pada babak semifinal, Alwi Farhan (4) berhasil mengalahkan Ayush Shetty dari India dengan skor 21-18 21-15. Di final Alwi Farhan akan melawan jagoan muda China, Hu Zhe An (3). Hu kalahkan unggulan pertama Alex Lanier 22-20 22-20 di babak semifinal.
Sebagai seorang muda, Alwi terlihat unggul secara fisik dan mental. Ia juga bisa menganalisa lawan. Setidaknya itu yang diungkapkan pebulutangkis yang muali digandrungi muda-mudi fans setia bulutangkis itu.
“Di dua pertemuan sebelumnya kami selalu bermain rubber game dengan poin yang ketat. Di sini saya sudah tahu pola permainannya seperti apa, dan sesuai prediksi saya, lawan bermain seperti apa yang saya pikiran. Jadi strategi saya berjalan dengan lancar,” beberapa Alwi saat mengalahkan Ayush Shetty mengutip dari laman PB Djarum (8/10/2023).
Bicara final, Alwi mengaku ingin segera memulihkan diri, jaga pola pikir dan terus menumbuhkan motivasi. "Saya mau fokus mau pemulihan dulu. Jaga mindset dan jaga motivasinya,” tutur Juara Indonesia IC Medan 2023 itu.
Sementara itu Chiara Marvella Handoyo yang mengaku hanya berharap bisa masuk perempatfinal mengaku kaget dan berterimakasih kepada Tuhan sebab mengantarkannya ke babak final. Ia mengalahkan pemain China, Huang Li Ran 21-17 21-19 di babak semifinal.
Chiara mengaku ingin menjadi juara dengan siap bermain save dan habis-habisan. "Untuk (final)cukup tegang juga ya, karena pengen merebut juara untuk tunggal putri. Tapi saya akan berusaha untuk menjaga fokus dan pikiran juga,” katanya.