Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Litbang Kompas: Ganjar Pranowo dan PDIP Masih Unggul

29 Agustus 2023   18:12 Diperbarui: 29 Agustus 2023   18:17 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil survei Litbang Kompas (Foto CNN Indonesia) 

Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 menempatkan calon Presiden Ganjar Pranowo sebagai pilihan di urutan pertama dengan 34,1 persen. 

PDIP sebagai pengusung Ganjar menjadi partai nomor 1 terbanyak dari hasil survei 1.364 koresponden itu. Apakah hal ini menunjukkan keunggulan Ganjar Pranowo dan PDIP secara mutlak menjadi pemenang di Pemilu 14 Februari tahun depan? Belum tentu. 

PDIP tidak boleh over confident terhadap survei-survei yang ada. Sebagai rujukan dan referensi boleh-boleh saja, lebih elok lagi semua komponen partai moncong putih itu bergerak ke bawah, dari pintu ke pintu. 

Ganjar Pranowo (Foto Dokumentasi PDIP). 
Ganjar Pranowo (Foto Dokumentasi PDIP). 

Tidak harus berpangku tangan dengan mengandalkan partai pengusung (koalisi) Presiden misalnya, PDIP sendiri harus bergerak masif di akar rumput jika ingin menikmati hasil akhir sebagai kampiun di Pemilu 2024.

Ini sesuai dengan arahan Megawati Soekarnoputri sebagai ketum PDIP dalam  rapat kerja nasional (Rakernas) III yang merumuskan strategi pemenangan pemilu termasuk pemilihan presiden sebagai pucuk eksekutif. 

Nama Prabowo Subianto dan partai yang dipimpinnya menjadi partai runner-up. Ini cukup menguntungkan bagi partai yang tergolong masih muda itu. Prabowo dan Gerindra menjadi satu kesatuan sehingga calon legislatif yang bernaung dalam partai itu berkesempatan besar meraih kursi. 

Menariknya, Anies Baswedan - seorang non partai mampu mengalahkan fungsi kaderasi yang seharusnya dilakukan partai politik pengusungnya (Nasdem, Demokrat dan PKS). Anies yang dikenal sebagai orang bukan praktisi partai mampu muncul kepermukaan karena ide fantasi seorang Surya Paloh disusul kawan-kawan. 

Meski kerap berada di urutan rendah, telusur dari Google Trend, nama Anies Baswedan menjadi nama yang paling banyak dicari dibanding dua kandidat lain - membuat survei Litbang Kompas sebagai penengahnya. Pihak yang unggul disana maupun disini tidak boleh terlalu jumawa atau rendah diri. Semua masih bisa bertarung demi bangsa tanpa menggunakan perpecahan sebagai pondasinya. 

Menarik pula untuk disimak dari Survei Litbang Kompas adalah partai Demokrat, PKS  dan Nasdem yang tetap berada di papan tengah bahkan menuju papan bawah. Ini menunjukkan tindak tanduk partai tersebut yang berkolerasi dengan kepercayaan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun