Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koalisi Partai di Tengah Daya Beli Masyarakat Menurun

13 Agustus 2023   20:37 Diperbarui: 13 Agustus 2023   22:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi detikcom

Beredar kisah tentang  lanjutan drama koalisi partai-partai jelang Pemilu 2024. Hari ini Golkar dan PAN menyatakan diri sebagai pendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2024). 

Koalisi sebelumnya adalah mendukung Anies Baswedan yang didukung oleh Nasdem, PKS dan Demokrat. Ganjar Pranowo sebagai junior Jokowi diusung oleh PDIP dan PPP. Suasana usung mengusung, calon mencalon begitu kental di atas. 

Sementara itu, kalangan bawah cukup mengeluh dengan daya beli masyarakat yang menurun. Presiden Jokowi juga telah mengetahuinya. Siklus inflasi ini kerap terjadi di paruh tahun atau pertengahan tahun. 

Inflasi juga menjadi penyebab daya beli masyarakat menurun. Masyarakat bawah merasakan kenaikan harga barang-barang pokok seperti telur dan bawang. Tren ini diprediksi akan berlanjut di bulan Agustus. 

Masyarakat lebih memilih berhemat pasca jor-joran untuk persiapan anak masuk sekolah Juli lalu dan pengeluaran besar ketika Lebaran. 


Beberapa solusi yang dapat dilakukan diantaranya melakukan operasi pasar, masyarakat harus tetap mengkonsumsi meski harus berhemat,meningkatkan ekspansi oleh perusahaan atau swasta dengan menciptakan banyak lapangan kerja sehingga memperkuat daya beli masyarakat. 

Koalisi (FOTO ANTARA FOTO) 
Koalisi (FOTO ANTARA FOTO) 

Koalisi di tengah daya beli masyarakat yang menurun mungkin kebanyakan orang enggan memikirkan itu. Perut lebih utama, kata orang-orang kecil. Apatis? Oh tentu tidak boleh begitu. Kita tetap harus hidup dalam harapan dan keyakinan besar. 

Semoga kelak Presiden Indonesia berikutnya bisa lebih memikirkan ekonomi masyarakat, menciptakan banyak lapangan kerja dengan upah yang layak, meningkatkan daya beli masyarakat dan dapat mewujudkan cita-cita negara kita untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. 

*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun