Gema Ramadan hadir di New York USA, kota tersibuk di dunia. Ratusan Muslim melaksanakan salat tarawih di Times Square tempat paling ikonik di kota itu (2/4/2023).
Umat Islam juga mengikuti buka bersama disana digerakkan oleh beberapa influencer media sosial. Peserta acara tersebut mengatakan agar acara seperti harus terus dilanjutkan di masa yang akan datang.
Dikutip dari detikcom, kegiatan tersebut dinilai mampu membuat orang lebih tahu dan belajar lebih kompleks mengenai agama Islam dari jarak dekat. Selama salat, layar akan menampilkan ayat yang dibaca dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Menurut peserta kegiatan tersebut ini adalah dakwah melalui aksi. "Jangan hanya berdakwah atau melakukan dakwah kepada orang-orang dengan menyebarkan pamflet atau memberikan informasi, tetapi menunjukkan dan menampilkan diri kita sebagai Muslim dan apa yang kita lakukan untuk komunitas kita," ungkap Yamina Kezadri dari Muslim Giving Back salah satu influencer yang menggerakkan acara tersebut.
Promosi Dalam Damai
Aksi ini tentu saja patut diapresiasi. Islam sebagai agama minoritas di Amerika Serikat harus dipromosikan dalam bentuk praktik langsung tanpa harus berlimpah teori. Masyarakat akan melihat dan boleh jadi terpikat dengan kedamaian dalam ibadah yang dilakukan muslim minoritas di Amerika Serikat itu.
Sejak abad ke-16 sudah tercatat sudah ada orang-orang Islam yang bermukim di Amerika. Lantas migrasi besar-besaran di akhir abad 19 karena penjajahan di negara mereka membuat Muslim Amerika semakin banyak dan berkembang hingga kini.
Semangat Ramadan yang dilakukan oleh rekan-rekan influencer dan tokoh tokoh muslim di negara itu bisa menjadi ajang promosi efektif kepada masyarakat di tengah gelombang islam-fobia yang masih menghantui Amerika pasca serangan 11 September 2001.