Ritual ini mencegah menyusutnya jamaah tarawih, ampuh memang walau seiring berjalannya waktu jumlah jamaah dan saf akan berkurang. Alhamdulillah, tapi tidak pernah terlalu kandas. Jamaah selalu hadir, utamanya kami anak-anak asuhan Pak Ridwan.
Cerek-cerek dituangkan perlahan ke dalam cangkir, aroma sedap menyeruak masuk ke rongga hidung kami yang suges. Itu adalah susu. Susu hangat yang mengenyangkan perut. Kadang susu teh, susu coklat, susu jahe, susu kopi atau susu putih biasa. Semua itu didatangkan dari rumah Pak Ridwan bisa 3 sampai 5 cerek setiap malam.
Sebagai anak dari keluarga yang sederhana, meminum susu dengan gula murni tentu hal yang hanya ketika Ramadan ini kerap kami dapatkan. Kami bahagia. Berebut taraweh untuk mendapatkan susu dan sekeping dua keping biskuit atau roti sebagai padanannya.
Peristiwa itu tidak pernah aku lupa. Hingga kini, setelah dewasa. Semua kenangan itu menjadi memori yang terindah ketika Ramadan masa kecilku. Pak Ridwan semoga pahala yang berlimpah dari Yang Maha Pemberi tercurah kepadamu.
Di sisiku, meskipun itu sudah 25 tahun yang lalu - momen tersebut adalah hal yang menjadi hal yang sulit dilupakan manakala mengingat Ramadan. Kau dengan tulus selama 1 bulan penuh memberi kami susu dan roti. Memberi kelada lebih 30 orang setiap selesai salat Tarawih adalah hal yang aku kagumi sampai sekarang.
Kau mengajarkan kami untuk menjadi orang yang mampu memberi dengan ikhlas. Membantu anak-anak yang kurang mampu, memberi mereka perhatian, kasih sayang. Memberi mereka semangat literasi, membaca buku kisah nabi, surga dan neraka, iqro dan Al-Quran. Semua masih kukenang. Bagiku dulu, kau adalah ajaib semacam mukjizat dari kisah Nabi-Nabi.
Kemudian hadiah, di malam takbiran. Kau berikan kepada kami melalui persaksian orangtua kami, alamak terharu sekali aku. Semoga kami bisa meniru contoh yang kau berikan dahulu ketika kami masih kecil. Semangat Ramadan dengan kesederhanaan dan semangat memberi tanpa balas pamrih. Terima kasih Pak Ridwan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H